Lebih dari 50 persen kawasan “bunga abadi” alias edelweiss di puncak Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat, kini sudah ludes terbakar. Api terus merambat hingga hampir melingkari puncak Gunung Ciremai.
Hal itu dikatakan Avo Juhartono, Jumat (22/8/2015) malam, di posko utama Lambosir, Kecamatan Linggarjati, Kabupaten Kuningan.
Avo adalah satu dari sejumlah petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, yang baru saja turun gunung setelah bermalam tiga hari di lokasi kebakaran.
DiaI menjelaskan, sebelum turun, api terus meluas karena angin kencang. Lebih dari 50 persen ladang bunga edelweiss ludes terbakar. “Api sudah menjalar ke kawasan edelweiss yang berada pada ketinggian sekitar 2400 meter di atas permukaan laut (Mdpl). Bahkan api juga sudah mulai ke atas, ke kawasan Perdu, Cantigi, dan lainnya. Banyak orang yang merasa kehilangan mendengar kabar ini, khususnya mereka yang cinta alam,” ungkap Avo.
Di sela waktu istirahatnya, Avo menyampaikan, ia bersama tim gabungan BPBD, Taman Nasional Gunung Ciremai, pecinta alam, dan elemen masyarakat lainya, diberangkatkan pada 18 Agustus lalu.
Mereka berupaya melakukan pemadaman api secara manual, yakni dengan melakukan penyekatan terhadap rambatan api. Meski sudah dilakukan pemutusan, petugas Pusat Pengendalian Operasional Penanggulangan Bencana (Pusdalop PB) BPBD Kabupaten Kuningan itu, menyebutkan, api tetap saja cepat merambat karena angin yang besar. Selain itu, para petugas juga kesulitan karena medan yang sangat terjal dan sulit dijangkau.
Berdasarkan informasi, Avo menyebutkan, kebakaran dimulai dari kawasan Sadarehe Kabupaten Majalengka, pada Jumat lalu (14/8/2015). Api terus merambat ke Kawah Burung Majalengka, dan terus meluas hingga memasuki kawasan Pengasinan, yang masuk jalur pendakian Linggarjati, Kabupaten Kuningan.
Avo, juga belum dapat memastikan berapa luas hektar hutan yang terbakar pada kebakaran kali ini. “Hingga saat ini, kami belum dapat memastikan berapa hektar luas areal hutan, kawasan edelweiss dan kawasan lainnya yang ludes terbakar pada kebakaran kali ini,” kata dia.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR