Bertemu mereka adalah sebuah pengalaman mengesankan—berenang dengan penyu di laut, menonton mereka bersarang di pantai, atau jika kita sedang beruntung, kita dapat melihat sepasukan tukik kecil berlari dari pasir ke laut.
Tapi sebagian besar spesies penyu terancam punah. Salah satu penyebab terbesarnya dapat kita tebak. Ya, aktifitas manusia. Bukan hanya tentang perburuan telur, daging dan cangkang mereka—meskipun itu juga masalah besar. Maret-Oktober adalah masa bersarang penyu di belahan bumi barat.
Di lokasi wisata populer seperti Florida, Meksiko, Karibia dan Amerika Tengah, tanpa disadari, kegiatan liburan manusia dapat merugikan makhluk-makhluk yang menakjubkan ini. Berikut adalah perilaku manusia saat liburan yang menjadi masalah besar bagi penyu, seperti yang ditulis oleh Leah Ginsberg dari Yahoo Travel.
(Baca juga: Hari Penyu Sedunia 2016: Mengapa Penyu Terancam Punah?)
1. Menggunakan plastik di pantai
Masalahnya: bahkan jika anda berhati-hati membuang botol air, sedotan dan bungkus roti ke tempat sampah, masih sangat mungkin benda-benda itu berakhir di aliran air, ujar David Godfrey, Direktur Eksekutif dari Sea Turtle Conservancy (STC). Setelah berada di dalam air, “tas mengambang dan terlihat seperti ubur-ubur, yang sejumlah penyu makan,” jelas Godfrey. “Kura-kura menjadi sakit, kurus atau mati, dan ketka kita memeriksa mereka, kita menemukan plastik memblokir jalur usus.”
"Ada daerah-daerah di lautan yang disebut zona konvergensi, di mana arus datang bersama-sama, dan anda mendapatkan garis panjang rumput laut, di mana tukik hidup. Mereka mengambang di rumput laut itu dan menemukan makanan dan perlindungan dari predator," kata Godfrey. Tapi rumput laut juga mengumpulkan puing-puing, seperti potongan-potongan plastik. Bayi penyu dapat makan atau terjebak di dalamnya, yang itu artinya akan membunuh mereka.
(Baca juga: Lebih dari Setengah Penyu di Dunia Telah Menelan Plastik)
Yang harus dilakukan: Guanakan botol stainless steel untuk minuman dan air agar dapat digunakan kembali. Serta menggunakan wadah biodegrable atau yang dapat digunakan kembali untuk makanan.
2. Memakai pelindung matahari berbahan kimia
Masalahnya, “sunscreen dan sunblock mengeluarkan bahan kimia beracun yang cukup ketika anda memakainya di dalam air,” jelas Godfrey. “Ini berjalan ke tubuh anda dan mengendap ke lingkungan, yang mempengaruhi struktur kimia, yang bila ratusan orang berenang dan ber-snorkeling dalam air, racun ini menumpuk—terutama di daerah yang ada terumbu—dan itu buruk bagi tanaman hidup dan ikan dan penyu.”
Yang harus dilakukan: Menutupi kulit dengan pakaian dan menggunakan sunblock ramah lingkungan. "Sekarang ada sejumlah produk dengan bahan-bahan yang tidak berbahaya untuk lingkungan laut," kata Godfrey.
(Baca juga: Berkat Fosil, Spesies Baru Kura-kura Jehol Terungkap)
Penulis | : | |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR