Keberadaan oksigen di komet bukan isapan jempol. Publikasi di jurnal Nature pada Rabu (28/10) mengungkap bahwa oksigen benar-benar terdapat pada komet.
Keberadaan oksigen di komet itu terungkap berkat analisis yang dilakukan ilmuwan pada data dari misi wahana antariksa Rosetta, wahana yang bersama robot Philae menelisik dunia komet.
Sejak Oktober 2014 lalu, wahana antariksa Rosetta melintas dekat komet Comet 67P/Churyumov-Gerasimenko. Wahana itu juga mendaratkan sebesar mesin cuci bernama robot Philae di permukaannya.
Dengan bantuan instrumen Rosina pada wahana Rosetta, ilmuwan menganalisis koma atau debu komet. Mereka menemukan oksigen dalam bentuk bebas di samping yang terdapat dalam uap air, karbon monoksida, dan karbon dioksida.
Penemuan oksigen bebas itu mengejutkan. Kathrin Altwegg dari Bern University yang ikut serta dalam riset mengatakan, awalnya ilmuwan menganggap data hasil penelitian salah.
"Waktu kami melihat data pertama kalinya, kami sedikit menyangkal sebab hasilnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan untuk ditemukan pada komet," katanya.
Itu karena oksigen adalah molekul yang dengan mudah bereaksi dengan unsur lain. Hasil riset ini memberi petunjuk bahwa oksigen terbentuk pada awal tata surya dan terjebak pada materi komet.
"Ini adalah penemuan yang paling mengejutkan yang berhasil kita buat saat ini," kata Altwegg seperti dikutip BBC pada Rabu kemarin.
Teori saat ini menyebutkan, tata surya terbentuk dengan penuh "kekerasan". Proses pembentukan itu memanaskan oksigen yang terdapat pada butiran es dan membuatnya bereaksi dengan unsur lain.
Dengan penemuan ini, pembentukan tata surya mungkin tak "sekeras" yang diduga sebelumnya. Prosesnya mungkin lebih "damai" dan "lembut".
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR