Empat belas orangutan yang diselundupkan ke Thailand dikembalikan ke Indonesia hari Kamis (12/11).
Dua belas dari hewan-hewan tersebut diselundupkan ke Thailand ketika masih bayi dan diselamatkan tujuh tahun lalu oleh polisi dan dikirim ke pusat pengembangbiakan alam liar di Ratchaburi, 80 kilometer sebelah barat Bangkok. Dua dari orangutan itu lahir di tempat tersebut.
"Satwa-satwa itu masih bayi ketika kami mendapati mereka dan mereka seharusnya dikirim pulang segera," ujar Edwin Wiek, direktur Wildlife Friends Foundation Thailand kepada Reuters. "Sekarang sudah terlambat untuk mereka kembali ke alam liar."
Dokumen-dokumen dari Departemen Konservasi Taman Nasional, Alam Liar dan Tumbuhan Thailand mengatakan orangutan-orangutan itu berasal dari Kalimantan, Indonesia.
Perdagangan orangutan ilegal melibatkan perburuan orangutan dari hutan-hutan Indonesia untuk dijadikan makanan, untuk mendapatkan bayi-bayi bagi perdagangan satwa domestik dan internasiona, atau untuk obat-obatan tradisional. Antara 2006 dan 2007, Thailand mengembalikan 52 orangutan yang diselundupkan ke Indonesia.
Ke-14 orangutan dikembalikan ke Indonesia lewat bandar udara Don Muang di Bangkok hari Rabu dan ditaruh di kandang sebelum perjalanan lima jam ke Jakarta, menurut pernyataan dari departemen.
Salah satu orangutan merobek jari seorang petugas ketika ia mencoba menaruh satwa itu ke kandang, menurut departemen tersebut. Berusia sekitar lima tahun, orangutan memiliki kekuatan pria dewasa, dan saat dewasa akan sekuat lima sampai tujuh pria dewasa.
Orangutan-orangutan itu akan dikarantina selama 60 hari di Taman Safari, Bogor, sebelum dipindahkan ke pusat penyelamatan di Kalimantan, tempat hidup sekitar 2.000 orangutan.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR