Sepertinya, tak ada tempat untuk bersembunyi di laut terbuka. Akan tetapi, ikan telah menemukan cara untuk menyembunyikan diri mereka hanya dalam air dan dengan memanfaatkan sinar matahari, menurut sebuah penelitian baru.
Para ilmuwan sudah menduga bahwa ikan keperakan seperti ikan lookdown dan selar bentong menggunakan kulit mereka sebagai kamuflase, memantulkan cahaya menjauh sehingga dirinya menjadi tak terlalu mencolok. Tetapi sulit untuk menguji ide-ide ini saat benar-benar berhadapan dengan mereka.
Jadi dalam sebuah studi baru, tim membangun sebuah perangkat yang berputar perlahan dengan empat lengan terentang seperti baling-baling. Satu lengan dilengkapi kamera berteknologi tinggi mengarah pada ikan—dengan jaring yang membatasi di sisi berlawanan.
Para peneliti menjatuhkan perangkat tersebut di laut lepas Florida Keys dan Curaçao. Kemudian kamera pada alat tersebut mengambil lebih dari 1.500 foto, dan meneliti pergerakan ikan yang hidup di lautan terbuka.
Penelitian yang dipimpin oleh Paroki Brady dan Molly Cummings di University of Texas, Austin ini menunjukkan bahwa ikan perairan terbuka bersembunyi dengan baik dengan bantuan cahaya terpolarisasi. Keberadaan cahaya terpolarisasi sangat umum di bawah air.!break!
Tim juga menemukan struktur kecil di beberapa kulit ikan yang disebut platelet, pembelok cahaya terpolarisasi yang dapat membuat ikan hampir tak terlihat. Para peneliti telah melihat platelet ini sebelumnya, tetapi apakah ikan laut terbuka menggunakannya untuk bersembunyi di cahaya terpolarisasi belum diketahui.
Dari spesies-spesies ikan yang diteliti ilmuwan, dua spesies ikan, yaitu ikan lookdown (Selene vomer) dan ikan selar bentong (Selar crumenophthalmus) muncul sebagai juara kamuflase. Mereka menyatu bersama lingkungan sekitarnya dengan indah, menampilkan kontras yang minim dibandingkan ikan dekat pantai.
Sebelumnya, para peneliti telah menduga bahwa kulit ikan memantulkan cahaya seperti cermin. Kenyataannya, mereka melakukannya jauh lebih baik daripada sekedar memantulkan cahaya.
Tidak mengherankan, kamuflase mereka juga bekerja sangat baik di sudut 45 derajat dari depan atau belakang. Sudut tersebut merupakan sudut di mana predator menyerang, menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal Science.
"Penelitian ini adalah salah satu yang paling komprehensif di lapangan, sebab membuka wawasan baru untuk memahami bagaimana kamuflase berkembang di laut," kata Susan Williams dan Grace Ha di Bodega Marine Laboratory dari University of California, Davis, dalam sebuah e-mail.
Langkah selanjutnya, Brady mengatakan, akan melihat apakah ikan meningkatkan kemampuan kamuflase dengan memindahkan platelet atau tubuhnya untuk efek maksimum.
Penelitian ini turut mendapat dukungan dari Angkatan Laut Amerika Serikat. Mereka juga tertarik untuk mengetahui bagaimana cara menyembunyikan diri di laut terbuka.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR