Sebagai getaran yang merambat melalui suatu medium, seperti udara atau tanah. Tumbuhan dapat merasakan tetesan air di tanah, serta dengungan serangga.
Para ilmuwan dari University of Missouri merekam suara mengunyah ulat saat mereka memakan daun. Mereka kemudian memainkannya kembali ke Arabidopsis tanaman. Setelah terkena suara mengunyah, tanaman mengeluarkan bahan kimia tertentu, yaitu glukosinolat dan antosianin, yang keduanya melindungi tanaman dari serangan herbivora.
Menariknya, tanaman menghasilkan bahan kimia ini hanya sebagai respons terhadap suara mengunyah; ketika terkena suara angin atau serangga berdengung, tanaman tidak menunjukkan tingkat tinggi bahan kimia yang sama. Oleh karena itu, tanaman menunjukkan reaksi pertahanan mendalam terhadap suara yang dihasilkan oleh herbivora yang memakannya.
Baca Juga: Mengapa Kita Tidak Bisa Mendengar dengan Baik Ketika di Dalam Air?
Tumbuhan juga memiliki respons unik terhadap suara yang dihasilkan serangga, seperti dengungan lebah. Serangga, terutama lebah, sangat penting untuk penyerbukan, dan dengan demikian perbanyakan tanaman. Ketika para ilmuwan dari Tel-Aviv University di Israel memainkan dengungan lebah ke bunga Beach Evening Primrose, mereka memperhatikan bahwa bunga tersebut menghasilkan nektar yang lebih manis dalam waktu tiga menit setelah mendengar dengungan tersebut.
Tanaman bahkan bisa merasakan suara tetesan air. Ahli biologi evolusioner dari University of Western Australia menemukan bahwa akar tanaman kacang polong memanjang ke arah suara air. Akar tanaman bertindak sebagai sensor untuk air, dan mereka menggunakan gradien kelembaban untuk menavigasi melalui tanah untuk mencapai daerah yang kaya air. Pertanyaannya adalah, bagaimana mereka tahu di mana mencari air sejak awal? Para ilmuwan berhipotesis bahwa tanaman dapat merasakan suara air di tanah, yang pada akhirnya mengarahkan mereka ke lokasi yang akurat.
Tidak Memiliki Telingga, Bukan Berarti Tidak Mendengar
Seperti disebutkan sebelumnya, suara tidak lain adalah bentuk getaran. Kita mendengar suara seperti yang kita lakukan karena bagaimana otak kita mengubah getaran ini menjadi sinyal listrik. Seekor ular, misalnya, merasakan suara dengan cara yang sama sekali berbeda, yaitu sebagai getaran melalui permukaan kulit mereka, hampir seperti bentuk sentuhan berirama.
Tumbuhan juga memiliki bagian morfologi tertentu yang membantu mereka memahami suara dengan lebih baik. Bentuk bunga Evening Primrose sedemikian rupa sehingga dapat memperkuat frekuensi suara kepakan sayap serangga penyerbuk.
Tumbuhan tertentu bahkan dapat menggemakan suara kembali ke hewan. Misalnya, kelelawar memanfaatkan ekolokasi untuk menavigasi lingkungan mereka. Dua spesies anggur yang diserbuki kelelawar di hutan lebat di Hutan Hujan Amerika Tengah memiliki daun besar seperti piring.
Daun ini pada dasarnya bertindak seperti reflektor suara. Mereka memantulkan suara yang dihasilkan oleh kelelawar tepat di belakang mereka. Suara yang menggema ini memungkinkan kelelawar menemukan tanaman merambat khusus ini di antara dedaunan lebat hutan.
Source | : | Science ABC |
Penulis | : | Agnes Angelros Nevio |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR