Perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan pada tanggal 10 Februari dan 20 Februari 2016 di Bali memang menarik dikunjungi bagi wisatawan. Penjor yang dipasang di sepanjang jalan sampai beragam tradisi unik seperti perang jempana, bisa disaksikan wisatawan.
Namun, Galungan tetap lah merupakan momen perayaan besar bagi umat Hindu di Bali. Galungan dirayakan umat Hindu di Bali sebagai perayaan kemenangan dharma (kebaikan) atas adharma (kejahatan). Berikut tiga tips penting yang harus diperhatikan ketika melihat upacara Galungan maupun Kuningan.
Jaga sopan santun
Selayaknya umat yang sedang beribadah, kekhusyukan akan dibutuhkan saat berdoa kepada Tuhan. Umat Hindu datang ke pura tentu untuk beribadah.
Perhatikan aturan-aturan yang tertulis maupun tidak tertulis di setiap pura yang Anda datangi. Coba tanya kepada umat Hindu yang berada di sekitar pura apakah Anda boleh masuk atau tidak.
Jika masuk, jangan lupa tanggalkan alas kaki Anda. Lalu jangan lewat di depan orang yang sedang sembahyang. Sebaiknya, tetaplah berada di deretan baris paling belakang. Untuk perempuan, tidak diperkenankan masuk ke dalam pura saat haid.
Pakaian
Pura adalah tempat beribadah umat Hindu. Hindari penggunaan busana seperti celana pendek ataupun rok pendek. Kenakan pula kain dan senteng. Senteng adalah kain semacam selendang yang dililitkan di pinggang. Untuk alas kaki, sebaiknya menggunakan sandal sehingga memudahkan jika ingin masuk ke pura.
Memotret
Momen-momen upacara perayaan Galungan maupun Kuningan memang amat menarik untuk dipotret melalui kamera digital maupunhandphone. Namun ingat, mereka pun sedang beribadah.
Usahakan untuk menjaga jarak dengan menggunakan lensa jarak jauh/tele. Hindari memotret umat Hindu yang sedang beribadah di pura dari jarak dekat.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR