Berdasarkan hasil awal karakteristik pemodelan, analisis proses pembuatan, dan deteksi komposisi logam Buddha, dapat disimpulkan bahwa kedua patung tersebut bergaya Gandhara dan dibuat secara lokal.
“Kedua patung Buddha memiliki nilai penelitian penting untuk pengenalan dan Sinisisasi budaya Buddha,” kata Li Ming, seorang peneliti di Akademi Arkeologi Shaanxi.
“Temuan patung Buddha sangat penting untuk studi pengenalan budaya Buddhis ke China dan lokalisasinya di negara ini,” tambahnya.
Baca Juga: Klenteng Ancol: Kisah Damai Konghucu, Buddha, Tao, dan Muslim
Pemimpin proyek arkeologi, Li Ming mengatakan situs penggalian yang disebut pemakaman Hongduyuan di utara Chang'an, saat ini dikenal sebagai Xi'an, ibu kota dinasti Han dan Tang Tiongkok kuno. Tempat tersebut adalah kuburan kelas tertinggi pada periode selain makam kaisar.
Sebagian besar dari mereka yang dikubur di pemakaman adalah kerabat kerajaan, pejabat senior, dan pejabat tinggi. Hal ini tercatat semuanya dalam buku-buku sejarah.
Dari Juni 2020 hingga November 2021, penggalian sebanyak 3.648 makam kuno di Kota Xianyang, Shaanxi telah dilakukan oleh Akademi Arkeologi Shaanxi. Penggalian pemakan tersebut mulai dari periode Negara-Negara Berperang (475 SM – 221 SM) hingga Dinasti Qing periode (1644-1911).
Sejauh ini, lebih dari 16.000 keping (set) peninggalan budaya telah dilakukan penggalian, hasilnya cukup banyak temuan arkeologi penting yang dilaporkan. Hingga saat ini, penggalian terus dilakukan di lokasi tersebut.
Baca Juga: Hasil CT Scan Mumi Dalam Patung Buddha Kuno, Ungkap Fakta Mengejutkan
Source | : | Arkeonews |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR