Oposisi Jupiter terjadi setiap 13 bulan sekali dan oposisi berikut akan terjadi 7 April 2017. Oposisi Jupiter juga menandai jarak terdekatnya dengan Bumi yakni sekitar 664 juta km. Di bulan maret planet Jupiter akan tampak sepanjang malam.
9 Maret — Bulan Baru
Bulan terbit di pagi hari saat Matahari terbit dan terbenam bersama Matahari. Artinya, tidak ada Bulan di malam hari dan langit bebas dari cahaya Bulan. Saat terbaik untuk melakukan pengamatan.
9 Maret — Gerhana Matahari Total
Ketika Bulan Baru terjadi, konfigurasi Matahari-Bumi-Bulan bisa membentuk kesejajaran hingga terjadilah Gerhana Matahari. Gerhana Matahari Total 9 Maret, menandai awal musim gerhana di tahun 2016.
Satu keistimewaan untuk Indonesia, lintasan totalitas GMT 9 Maret 2016 hanya akan melintasi Indonesia dan berakhir di Samudera Pasifik. Garis total GMT 9 Maret 2016 akan dimulai dari Pulau Pagai Utara dan Selatan di Sumatera Barat, kemudian mengarah ke Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara. Jalur Gerhana akan berakhir di kota Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara.
Masyarakat yang tidak berada di jalur total GMT akan bisa menikmati Gerhana Matahari Sebagian. Terakhir kali Indonesia mengalami Gerhana Matahari Total adalah tahun 1995 saat lintasan total melintasi Sangihe. Sebelum itu, pada era 80-an, Indonesia mengalami 3 Gerhana Matahari Total yakni 1983 yang melintasi Jawa, 1984 yang melintasi Papua dan 1988 yang melintasi Sumatera dan Kalimantan.
!break!16 Maret — Bulan Kuartir Pertama
Bulan akan tenggelam tengah malam. Para pengamat langit bisa menikmati langit bebas cahaya Bulan sampai jelang dini hari sambil menikmati kehadiran planet-planet.
20 Maret – Ekuinoks
Matahari berada di ekuinoks atau di atas garis khatulistiwa. Lamanya siang dan malam menjadi sama yakni 12 jam. Bagi masyarakat di belahan bumi utara, tanggal 20 Maret merupakan Vernal Ekuinoks atau titik balik musim semi yang menandai awal musim semi. Di belahan Bumi selatan, ekuinoks di bulan Maret merupakan ekuinoks musim gugur yang menandai awal musim gugur.
22 Maret — Papasan dekat Bulan & Jupiter
Bulan dan Jupiter hanya terpisah 2,3º di langit malam. Keduanya akan tampak berpasangan sejak terbit sampai terbenam di ufuk barat.
23 Maret — Bulan Purnama
Saatnya bermandikan cahaya Bulan sepanjang malam
23 Maret – Gerhana Bulan Penumbra
Dua minggu setelah GMT, kala Bulan Purnama, kita kembali bisa menikmati gerhana. Kali ini adalah gerhana bulan penumbra yang terjadi saat Bulan melintasi penumbra Bumi. Saat gerhana penumbra, Bulan akan tampak sedikit gelap. Seluruh Indonesia bisa menikmati Gerhana Bulan Penumbra. Untuk Indonesia Barat dan tengah, Bulan sudah dalam kondisi gerhana saat terbit.
24 Maret — Bulan – Jupiter
Setelah berpapasan dengan Merkurius, Venus dan Mars, kali ini Bulan akan berpapasan dekat dengan Jupiter. Jarak keduanya 1,9º.
28 Maret — Papasan dekat Bulan – Mars – Saturnus
Bulan akan tampak dekat dengan Mars dan Saturnus di langit malam dan hanya terpisah 4,6º dengan Mars dan 3,8º dengan Saturnus. Ketiganya akan tampak membentuk segitiga. Ketiganya dapat diamati setelah terbit secara berurutan dimulai dari Bulan yang terbit pukul 21:30 WIB disusul Mars pukul 21:33 WIB dan Saturnus pukul 22:14 WIB.
Konstelasi
Rasi bintang yang bisa diamati di sepanjang bulan Maret di antaranya adalah: Orion, Taurus, Leo, Canis Mayor, Eridanus, Virgo, Cancer, Scorpius, Centaurus, Crux, Sagittarius, Ophiuchus, Lyra, Hercules, Bootes.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR