Berkat dokumen pengadilan kuno, arkeolog sudah lama mengetahui bahwa ada komplotan yang membunuh Firaun Ramses III, pemimpin Mesir kuno dari 1186 SM hingga 1155 SM. Dokumen-dokumen papirus yang dikenal sebagai Papirus Yudisial Turin itu menggambarkan bagaimana salah satu selir Ramses III, Ratu Tiye, terlibat dalam sebuah skenario untuk menyingkirkan raja dan membuat putranya, Pentawere duduk di kursi kekuasaan tertinggi kerajaan.
Pada tahun 2012, radiolog Universitas Cairo Sahar Saleem bersama egyptolog terkenal sekaligus mantan Menteri Kepurbakalaan Mesir Zahi Hawass mengungkapkan bahwa hasil CT Scan mumi Ramses III menunjukkan trakea dan kerongkongan Ramses III terpotong oleh pisau tajam.
Baca juga: Upaya Nazi Tutupi Kejahatan Mereka di Auschwitz
Baru-baru ini, keduanya kembali menemukan bukti lebih detail tentang apa yang terjadi di detik-detik terakhir hidup Ramses III. Mereka memaparkannya dalam sebuah buku berjudul Scanning the Pharaohs: CT Imaging of the New Kingdom Royal Mummies.
Penemuan bukti terbaru tersebut menjelaskan lebih detail tentang pertempuran antara Ramses dan para pembunuhnya. Penelitian lebih lanjut terhadap jasad Ramses III menunjukkan bahwa saat itu ia diserang oleh beberapa senjata, dan tampaknya, jari kakinya dipotong menggunakan kapak.
“Bentuk tulang jari kaki yang retak menunjukkan bahwa itu disebabkan oleh senjata berbeda dengan senjata yang digunakan untuk memotong leher,” ujar Saleem kepada Live Science.
“Jadi saat itu pasti ada seorang pembunuh menyerang raja dari depan dengan menggunakan kapak atau pedang, dan pembunuh lain yang menyerang raja dari belakang dengan pisau atau belati. Keduanya menyerang di saat yang bersamaan.”
Baca juga: Serangkaian Makam Berusia Lebih Dari 2000 Tahun Ditemukan di Mesir
Saleem dan Hawass memang telah mempelajari mumi-mumi kerajaan dari dinasti Mesir ke 18 hingga 20, mulai dari sekitar 1543 SM sampai 1064 SM, termasuk penguasa terkenal seperti Hatshepsut, Thutmose III, Tutankhamun, dan Seti I.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR