Nationalgeographic.co.id—Napoleon Bonaparte mulai dikenal saat membantu Prancis dalam meraih kemenangan yang tidak terduga melawan Austria di Italia pada tahun 1796.
Kehebatannya dalam militer menghasilkan lebih banyak kemenangan. Semua kemenangannya ditandai dengan beragam strategi, dari strategi yang berani hingga bodoh.
Napoleon merebut kekuasaan politik atas Prancis melalui kudeta tahun 1799 dan dipuji sebagai pahlawan nasional.
Tidak mudah untuk menjatuhkan atau menyingkirkan Napoleon sebagai pemimpin yang sangat berkuasa. Dibutuhkan serangan militer Rusia yang membawa bencana, koalisi para pesaingnya di Eropa, dan meningkatnya ketidakpuasan rakyat untuk menjatuhkannya.
Napoleon digulingkan pada tahun 1814 dan menghabiskan 9 bulan di pengasingan di pulau Elba, Italia. Dia sempat kembali sebentar untuk melakukan pertahanan terakhir di Pertempuran Waterloo pada tahun 1815.
Tak lengkap rasanya membicarakan soal pertempuran Napoleon tanpa membicarakan kuda-kuda yang digunakannya. Menurut Musée de l'Armée, selama 14 tahun pemerintahan Napoleon, dia menggunakan 130 ekor kuda.
Napoleon lebih menyukai kuda kecil yang lincah, daripada kuda ras yang disukai oleh para perwiranya. Hal ini karena dia bukanlah seorang penunggang kuda yang hebat.
Karena tidak tumbuh dalam keluarga kaya di Corsica, Napoleon baru mulai berkuda saat dia berkarier di militer.
Napoleon digambarkan berpose di atas kuda dalam potret-potretnya yang paling terkenal, seperti lukisan terkenal tahun 1803 berjudul “Napoleon Crossing the Alps” karya Jacques-Louis David (diyakini menggambarkan Marengo).
Dalam lukisan itu terdapat manusia dan kuda berdiri tegak di lanskap pegunungan yang berangin, jubah merahnya berkibar seperti surai kuda.
Lukisan-lukisan itu menunjukkan kebanggaan yang besar atas kekuatannya dan hewan-hewan yang ditungganginya.
Baca Juga: Demi Sains, Kuda Tertua Seberat 3,9 Kg Ini Kini Ada di Angkasa Luar, untuk Apa?
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR