Pokemon Go telah menjadi aplikasi game yang ini banyak digandrungi masyarakat dunia. Cara bermain yang simpel membuat para penikmat game ini pun semakin meningkat jumlahnya.
Para pemain game ini hanya perlu menangkap Pokemon yang tersembunyi di berbagai lokasi dunia nyata. Salah satu tempat di dunia nyata yang menjadi sasaran bagi para pencari Pokemon adalah museum dan pemakaman.
Namun tidak untuk US Holocaust Memorial Museum. Para pemain Pokemon Go sebaiknya menghindari tempat tersebut, meski disana banyak monster-monster Pokemon yang bisa diburu.
Hal tersebut mengingat bahwa tugu pengingat korban-korban Nazi tersebut tidak pantas untuk dijadikan arena permainan game tersebut.
"Bermain seperti Pokemon Go di tanah suci ini tidak bisa dianggap sebagai aktivitas yang pantas," ujar juru bicara Arlington National Cemetery, Stephen Smith.
Lain halnya dengan Museum Nasional Indonesia dalam menanggapi para pemain Pokemon Go ini. Mereka justru mengajak para pemain game tersebut untuk berburu monster-monster di museum.
Dalam akun Twitter Museum Nasional, pihak museum menyampaikan ajakan untuk berburu monster sambil menambah wawasan sejarah dengan cara yang menyenangkan.
Pokemon Go merupakan aplikasi game yang dikeluarkan oleh Pokemon Company bekerja sama dengan Nitendo dan Niantic. Kemunculan game ini menandai hari jadi Pokemon yang ke-20.
Tak hanya museum, rumah sakit pun turut menjadi lokasi incaran para pemain Pokemon Go untuk berburu monster. Namun hal tersebut dinilai menganggu aktivitas pelayanan kesehatan di rumah sakit. Salah satunya adalah ruamh sakit Academic Medical Centre, Amsterdam, Belanda.
Lewat akun Twitter resmi rumah sakit tersebut, mereka memperingatkan para pemain game yang masuk ke rumah sakit mereka untuk berburu Pokemon. "Jelas ada Pokemon yang sakit di AMC, tapi kami akan merawatnya. Jangan besuk dia," tulis mereka.
Penulis | : | |
Editor | : | test |
KOMENTAR