Pernahkah Anda mengalami ada lagu yang terjebak di dalam kepala, dan tak peduli sekuat apa pun mencoba, Anda tak bisa mengusirnya? Tanpa alasan yang jelas, Anda menjadi tak berdaya untuk menghentikan diri sendiri dari bersenandung atau menyanyikan lagu Coldplay, Oasis, Lady Gaga, atau bahkan lagu yang benar-benar bukan selera musik Anda.
Lagu itu terus terngiang-ngiang ketika Anda berjalan, mencuci piring, mandi, atau bahkan menjelang tidur. Fenomena lagu yang seolah melekat di kepala ini biasa disebut earworms. Earworm bisa terjadi selama beberapa jam, berhari-hari bahkan berminggu-minggu!
Secara etimologis, kata earworm berasal dari istilah Jerman, "Ohrwurm". Ahli saraf Oliver Sack, dalam bukunya yang berjudul Musicophilia, mengungkapkan bahwa earworm merupakan tanda sensitivitas otak kita yang luar biasa terhadap musik. Keberadaan earworm juga menunjukkan bahwa ada bagian dari pikiran kita yang jelas berada di luar kontrol kita. Earworm datang tanpa permisi dan menolak untuk meninggalkan kepala kita, meskipun kita berusaha mengusirnya.
Sebenarnya, kondisi apa yang memicu terjadinya earworm? Dalam studi yang diterbitkan di jurnal Psychology of Music, peneliti menjabarkan beberapa penyebab munculnya earworm.
Paparan berulang
Musik yang kita dengar berulang-ulang seringkali menimbulkan earworm. Dalam pengulangan, musik memang berbeda dengan hal lain, seperti pagar misalnya. Meski berulang kali melihat pagar yang sama, namun sudut pandang Anda ataupun pencahayaan tak selalu sama. Berbeda dengan musik. Tiap kali kita memutar lagu yang sama, suara yang terdengar akan selalu identik. Proses mengingat sangat dipengaruhi oleh pengulangan. Jadi bisa saja kita mengalami earworm lagu yang sebenarnya tidak kita sukai, hanya karena teman sekantor memutar lagu itu berulang-ulang setiap hari.
Ingatan
Selain paparan musik yang berulang, banyak ingatan tentang suatu peristiwa yang memicu timbulnya earworm. Misalnya, kembali ke suatu tempat yang menjadi lokasi kita mendengarkan sebuah lagu untuk pertama kalinya, bisa menghadirkan ingatan yang jelas tentang lagu itu. Bisa juga, karena ingatan masa kecil, setiap melihat kereta api, lagu Naik Kereta Api langsung berdendang di dalam kepala kita.
Suasana hati
Suasana hati tertentu juga bisa memicu terjadinya earworm. Misalnya ketika hujan turun dan suasana berubah sendu, lagu-lagu mellow yang pernah menemani masa-masa ketika kita patah hati tiba-tiba bergaung dan akhirnya terjebak di dalam kepala.
Cara mengatasi earworm
Sebagian orang mungkin tak bermasalah dengan keberadaan earworm, tetapi ada orang yang muak dan frustasi karena satu musik tertentu terus saja ‘menari-nari’ di kepala mereka. Menyuruh otak untuk berhenti memutar lagu yang menjadi earworm merupakan hal yang sia-sia belaka, karena bagian otak yang mengaturnya berada di luar kendali kita. Salah satu cara untuk mengatasi earworm, menurut orang yang pernah mengalaminya dan berhasil terlepas, adalah dengan menyanyikan lagu itu hingga tuntas. Tetapi jika cara itu tidak berhasil, cobalah untuk melakukan sesuatu lain yang menyibukkan pikiran dan tak terkait dengan lagu tersebut.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR