Sejumlah katak ternyata menggunakan suara ultrasonik untuk memanggil pasangannya. Ahli biologi Dr. Sandra Goutte dari Sorbonne University di Paris dan rekan-rekannya mempelajari katak yang masuk dalam kelompok ‘torrent frog’ di Kalimantan, Indonesia, Malaysia, Cina, dan Kamboja.
Mereka menemukan bahwa katak-katak itu memiliki suara bernada tinggi dibanding katak-katak di negara lain di dunia. Beberapa spesies bahwa memiliki panggilan berfrekuensi ultrasonik.
“Anda bisa melihat katak melakukan panggilan tersebut, namun anda tidak dapat mendengarnya,” ujar Dr. Goutter, yang membawa penelitian ini untuk gelar PhD nya.
“Anda bisa melihat katak melakukan panggilan tersebut, namun anda tidak dapat mendengarnya.”
Katak-katak tersebut biasanya melakukan panggilan pada pasangannya ketika tengah berada dalam posisi vegetasi di dekat aliran air yang deras. Betina akan meletakan telur-telurnya di batu dan berudu itu akan memperoleh banyak oksigen.
Mereka menemukan, rata-rata katak melakukan panggilan dalam rentang 4 hingga 10 kilohertz.
Beberapa spesises melakukan panggilan dengan frekuensi di atas 20 kilohertz, dimana frekuensi tersebut berada pada rentang ultrasonik, diatas rentang pendengaran manusia.
Salah satu contohnya adalah kata jenis Huia cavitympanum yang ditemukan di Kalimantan dan memiliki panggilan berfrekuensi ultrasonik.
“Sebagai hasilnya, kita tidak mendengar suara apapun, namun katak memang benar-benar melakukannya,” ujar Dr. Goutte.
Penulis | : | |
Editor | : | test |
KOMENTAR