Skizofrenia adalah gangguan serius yang mempengaruhi bagaimana seseorang berpikir, merasa dan bertindak. Individu dengan kondisi ini sering mengalami kesulitan membedakan realitas dari delusi mereka. Akibatnya, mereka seringkali menjadi penyendiri dan mengalami kesulitan bergaul dengan orang lain serta sulit berurusan dengan situasi sosial.
Penyebab skizofrenia sebenarnya belum jelas, namun para peneliti percaya bahwa penyakit tersebut disebabkan kombinasi dari disposisi genetik dan ketidakseimbangan zat kimiawi pada otak. Sebenarnya ada lima bentuk yang berbeda dari skizofrenia. Berikut yang harus Anda ketahui.
Skizofrenia paranoid
Skizofrenia paranoid merupakan bentuk paling umum dari skizofrenia. Dalam subtipe ini, pasien percaya bahwa ada seseorang atau sekelompok orang yang berkomplot melawan mereka atau anggota keluarga mereka. Kebanyakan individu dengan skizofrenia paranoid mengalami delusi pendengaran, seperti mendengar suara-suara. Beberapa di antara pasien ini bahkan mungkin memiliki delusi suara lebih kuat daripada yang sebenarnya.
Individu ini juga mungkin memiliki keasyikan tidak sehat dengan berbagai cara untuk melindungi diri mereka sendiri. Meski demikian, individu dengan skizofrenia paranoid pada umumnya mampu melakukan aktivitas biasa lebih baik dibanding individu dengan subtipe skizofrenia lainnya.
Skizofrenia tidak teratur (hebefrenik)
Skizofrenia hebefrenik ditandai dengan pikiran, pembicaraan dan perilaku kacau serta tidak logis. Skizofrenia hebefrenik diyakini sebagai bentuk yang paling parah dari skizofrenia, karena individu dengan kondisi ini merasa sangat sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti makan dan mandi sendiri. Mereka juga dapat menampilkan perilaku yang sangat aneh, seperti memakai beberapa lapis pakaian pada cuaca panas dan menampilkan ekspresi datar.
Skizofrenia katatonik
Skizofrenia katatonik ditandai dengan penurunan dramatis dalam aktivitas, hingga akhirnya benar-benar berhenti. Penderita skizofrenia katatonik cenderung enggan bergerak dan tidak responsif terhadap dunia sekitar mereka. Postur tubuh atau mimik wajah mereka sering menjadi kaku dan tak lazim.
Orang-orang ini mungkin juga menunjukkan peningkatan gerak berlebihan tanpa tujuan. Pasien skizofrenia katatonik sering pula mengulang-ulang gerakan dan meniru ucapan orang lain.
Skizofrenia residual
Dalam jenis skizofrenia ini, sebagian besar gejala positif (gejala tampak) menurun seiring tingkat keparahan. Gejala positif seperti halusinasi atau delusi jarang terjadi atau bahkan berhenti sama sekali. Akan tetapi, justru muncul gejala negatif seperti penurunan psikomotor, penumpulan perasaan, pasif dan kurang inisiatif, bahkan kehilangan gairah hidup.
Gangguan skizoafektif
Gangguan schizoafektif merupakan kelainan mental yang ditandai dengan adanya kombinasi antara gejala skizofrenia dan gangguan afektif (perasaan) yang menonjol secara bersamaan. Penderita gangguan ini biasanya mengalami delusi atau halusinasi, kekacauan komunikasi yang bercampur dengan gangguan afektif seperti depresi, kecemasan, amarah, atau histeria.
Kasus subtipe ini lebih langka daripada jenis skizofrenia lainnya. Sayangnya, banyak orang dengan gangguan skizoafektif yang salah didiagnosis sebagai gangguan bipolar atau skizofrenia karena gejalanya yang sulit dibedakan.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR