Para pecinta kopi tentu gembira karena hasil studi terbaru menunjukkan bahwa minum kopi lebih banyak bisa meningkatkan kemungkinan berumur panjang. Tiga cangkir kopi sehari bisa menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung, stroke, diabetes, kanker dan penyakit ginjal.
Tapi mungkin, tujuan sebagian besar orang minum kopi bukanlah agar panjang umur, melainkan agar tetap terjaga. Atau bisa juga, cita rasa dan aroma kopi-lah yang membuat kita jatuh cinta dan menjadi peminum kopi. Satu hal yang tak kalah penting, mungkin saja kita menjadi peminum kopi karena aktivitas "ngopi" memang telah menjadi budaya kita.
Di Indonesia, sebagian orang biasa minum kopi di pagi hari, sebelum memulai aktivitas bekerja. Namun, tak sedikit pula orang yang biasa minum kopi di malam hari, untuk melepas penat selepas bekerja seharian. Pada waktu-waktu ini, kedai kopi akan ramai pengunjung. Orang-orang biasa menikmati kopi sembari bersosialisasi dengan kawan-kawannya atau sekadar bersantai.
Baca juga: Kebiasaan Minum Kopi Dipengaruhi oleh Gen
Budaya ngopi tak hanya ada di Indonesia. Negara-negara lain juga memiliki budaya tersebut meski dengan waktu penyajian dan penyebutan berbeda. Dengan ditemani camilan dan obrolan ringan, tampaknya, kopi telah menjadi minuman universal yang bisa menyatukan orang-orang dengan latar belakang bangsa dan budaya berbeda.
Berikut ini beberapa tradisi jeda minum kopi dari seluruh dunia yang menarik untuk Anda simak:
Fika
Di Swedia, Fika merupakan waktu minum kopi yang menjadi rutinitas di hari-hari kerja. Para pekerja mendapat kesempatan untuk mengobrol dan mengudap kue-kue manis. Kedai-kedai kopi biasanya didesain tak jauh-jauh dari konsep Fika, sehingga orang-orang bisa melewatkan waktu mereka dengan bersantai, bersosialisasi, dan menikmati kopi mereka.
Baca juga: 4 Manfaat Kopi untuk Kecantikan
Merienda
Antara waktu makan siang dan makan malam, masyarakat yang tinggal di beberapa bagian Amerika Latin biasanya akan menikmati secangkir kopi atau teh hangat. Tradisi minum kopi atau teh ini disebut Merienda. Merienda di Argentina biasanya terdiri dari kopi dengan susu dan croissant, teh dengan susu dan roti panggang, atau submarino—susu panas dengan potongan cokelat yang dicelupkan di dalamnya.
Gabelfrühstück
fork breakfast
— German Quatsch (@GermanQuatsch) September 4, 2016
das Gabelfrühstück
brunch
[Thanks, @AnTrentin!] pic.twitter.com/HgYdA4H6GB
Di negara-negara seperti Austria dan Jerman, Gabelfrühstück berarti "sarapan kedua". Sarapan pertama mereka biasanya dilakukan dengan cepat—mungkin kopi atau sepotong buah atau kue, tetapi antara pukul 10 dan 11 pagi, mereka meraih cangkir kopi untuk kedua kalinya dan makan kue-kue sebagai pendampingnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR