Hari ini, tanggal 13 Oktober 2017 bertepatan dengan hari Jumat. Orang-orang penggemar takhayul di negara Barat meyakini, ada berbagai karma buruk dan kesialan yang mungkin akan terjadi tatkala tanggal 13 jatuh pada hari Jumat. Bahkan ada nama untuk ketakutan irasional terhadap hari Jumat tanggal 13: paraskevidekatriaphobia.
Paraskevidekatriaphobia berasal dari bahasa Yunani. Paraskevi berarti Jumat, dekatria berarti 13, dan phobia berarti ketakutan. Fobia ini juga punya nama lain yang tak kalah sulit untuk dilafalkan: friggatriskaidekaphobia.
Asal mula friggatriskaidekaphobia dapat ditelusuri kembali ke mitos Nordik. Frigg, dewi kebijaksanaan dalam mitologi Nordik, mengilhami penamaan hari Jumat dalam bahasa Inggris: Friday (dalam bahasa inggris kuno: "Fr?ge\'s day). Sementara itu, Atriskaideka berasal dari bahasa Yunani yang berarti tiga dan 10, sama dengan 13.
Penyebab paraskevidekatriaphobia
Sebelum memahami apa itu paraskevidekatriaphobia, kita harus memahami dahulu apa itu fobia. Fobia adalah ketakutan irasional dari aktivitas, situasi, atau apapun. Fobia dapat mengubah kemampuan seseorang untuk beraktivitas dan menikmati hidup. Ketakutan pada hari Jumat tanggal 13 erat kaitannya dengan ketakutan akan angka 13 (Triskaidekaphobia), yang telah disebut angka sial selama ratusan tahun.
(Baca juga: Menelisik Sumber Takhayul Jumat Tanggal 13)
Tak diketahui secara pasti bagaimana awal mulanya angka 13 dianggap sebagai angka sial. Tradisi Kristen memandang ketakutan terhadap angka 13 ini sebagai kenangan akan Jamuan Terakhir. Waktu itu, salah seorang murid—ketiga belas—mengkhianati Yesus.
Phillips Stevens, Jr., seorang associate professor antropologi di University of Buffalo, New York, menjelaskan bahwa orang-orang mengasosiasikan tanggal 13 dengan nasib buruk. Jawabannya, katanya, berkaitan dengan apa yang dia sebut sebagai prinsip "pemikiran magis" yang ditemukan dalam budaya di seluruh dunia.
Salah satu prinsip ini melibatkan hal-hal atau tindakan: Jika mereka "menyerupai hal-hal lain dengan kemiripan bentuk atau apa pun, orang cenderung menganggap hal-hal itu terkait dan dengan cara yang kausal," jelasnya.
(Baca juga: Mengapa Ada Orang yang Fobia Terhadap Lubang? Sains Menjelaskannya)
Ada 13 orang hadir pada Perjamuan Terakhir, jadi apapun yang berhubungan dengan angka 13 adalah nasib buruk.
Dari sisi numerologi, Thomas Fernsler, seorang ilmuwan kebijakan asosiasi di Pusat Sumber Daya Pendidikan Matematika dan Sains di University of Delaware di Newark, mengatakan bahwa angka 13 menderita karena posisinya setelah angka 12.
Menurut Fernsler, ahli numerologi menganggap 12 angka "lengkap". Ada 12 bulan dalam setahun, 12 tanda zodiak, 12 dewa Olympus, 12 pekerja Hercules, 12 suku Israel, dan 12 rasul Yesus.
Fernsler mengatakan, keterkaitan antara angka 13 dengan kesialan karena 13 melampaui kesempurnaan—yang disimbolkan dengan angka 12. Angka 13 kemudian menjadi semacam keganjilan yang menimbulkan keresahan.
(Baca juga: Tak Tahan Mendengar Tawa? Mungkin Anda Menderita Fobia Ini)
Lalu ada hari Jumat. Bukan hanya Kristus yang disalibkan pada hari itu, namun beberapa ilmuwan Alkitab percaya bahwa Hawa menggoda Adam dengan buah terlarang pada hari Jumat. Mungkin yang paling penting adalah kepercayaan bahwa Habel dibunuh oleh saudaranya Kain/Qabil pada hari Jumat tanggal 13.
Implikasi religius dan angka ini membuat banyak orang, terutama di Amerika dan Eropa, berupaya menghindari aktivitas apa pun saat Jumat tanggal 13 muncul di kalender. Hal ini menyebabkan turunnya transaksi bisnis, penerbangan, pemesanan hotel, pembelian atau penjualan saham, dan lain-lain.
Mungkinkah penderita paraskevidekatriaphobia disembuhkan?
Seperti banyak fobia yang mungkin pernah Anda dengar—arakhnophobia, agoraphobia, atau claustrophobia, paraskevidekatriaphobia merupakan sesuatu yang dapat diobati. Gejala fisik (panik, teror, detak jantung cepat atau tidak teratur, berkeringat dan gemetar) dan gejala psikologis (takut meski Anda tahu itu irasional, melakukan apapun yang Anda bisa untuk menghindari melakukan apa yang Anda takutkan, melarikan diri dari situasi fobia) semuanya dapat didiagnosis oleh ahli medis.
(Baca juga: 13 Fakta Tentang Friday The 13th)
Pada banyak fobia, terapi desensitisasi—memperlihatkan orang itu perlahan ke hal yang mereka takutkan sampai mereka tidak lagi takut—bisa digunakan, namun dalam kasus paraskevidekatriaphobia, cara itu tidak efektif.
Sebagai gantinya, seseorang dapat mencoba terapi perilaku kognitif, yang meneliti dan mengubah pemikiran dan perilaku yang berkontribusi terhadap gejala fobia. Dokter mungkin juga meresepkan antidepresan serotonergik atau beta-blocker, yang memperlambat produksi adrenalin, salah satu komponen utama rasa takut, bersamaan dengan perawatan untuk mengatasi fobia Anda.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR