(Baca juga: UEA Larang Warganya Berbusana Tradisional di Luar Negeri)
Belum jelas apakah bioskop-bioskop akan dibagi menjadi ruang menonton terpisah untuk keluarga dan perempuan, terpisah dari penonton pria.
Kementerian Budaya dan Informasi mengatakan belum ada informasi tambahan pada saat ini, menjawab pertanyaan dari the Associated Press. Pemerintah Arab Saudi akan mengumumkan peraturan-peraturan mendetil dalam beberapa minggu ke depan.
Fageeh mengatakan dia khawatir adegan-adegan kekerasan masih akan ditayangkan di bioskop, sementara "semua jenis adegan kemesraan dan percintaan dianggap tabu dan pelanggaran moral."
Pemerintah Arab Saudi mengatakan pembukaan bioskop-bioskop akan menyumbang pendapatan sebanyak 90 miliar riyal (24 miliar dolar) untuk ekonomi dan menciptakan lebih dari 30.000 lapangan kerja pada 2030. Kerajaan itu mengatakan akan ada lebih dari 300 bioskop dengan 2.000 layar akan dibangun pada 2030.
Artikel ini pernah tayang di voaindonesia.com. Baca artikel sumber.
Penulis | : | |
Editor | : | dian prawitasari |
KOMENTAR