Perangkat ini terlihat seperti topeng yang terletak di atas hidung dan mulut, dan membantu saluran udara terbuka saat Anda tidur.
3. Kotoran bau busuk dan intoleransi laktosa
Kegagalan usus kecil untuk menghasilkan enzim, laktase, menghambat tubuh untuk mencerna gula laktosa yang biasa ditemukan pada produk susu.
Hal ini menyebabkan usus kecil mengarahkan laktosa ke usus besar, dan bukan aliran darah tempat fermentasi berlangsung.
Baca juga: Indonesia Peringkat Kedua TBC di Dunia, Waspadai Gejalanya
Hal ini biasanya berakibat pada kembung, gas bau, kotoran cair, dan berbau busuk.
Komplikasi intoleransi laktosa bervariasi bagi tiap orang. Ada yang mengalami mual, kram, diare, dan muntah di samping kentut dan kotoran yang berbau busuk busuk.
Anda dapat menemui dokter untuk merekomendasikan jumlah laktosa yang dapat dikonsumsi tubuh per hari.
Atau dokter biasanya juga memberi resep pil Lactaid, yang mengandung enzim laktase dan memungkinkan Anda mencerna susu dalam 45 menit.
4. "Fruity Breath" dan Diabetes
Komplikasi diabetes adalah diabetes ketoasidosis (DKA), yang terjadi ketika tubuh mengalami penurunan insulin dan kadar gula darah meningkat.
Bila tubuh tidak dapat menciptakan energi yang dibutuhkan untuk berfungsi dengan baik, ia mungkin mulai memecah asam lemak untuk melengkapi.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR