“Makalah yang diterbitkan pada tahun 2021 telah membantu menunjukkan bahwa pada zaman kuno Al Ula dan Khaybar dicirikan oleh lanskap pekerjaan yang kaya dan dinamis,” kata Thomas.
“Temuan arkeologi yang keluar dari wilayah ini berpotensi mengubah pemahaman kita tentang sejarah awal Timur Tengah.” tuturnya.
Para arkeolog tidak tahu banyak tentang ritual yang dilakukan di jalan pemakaman atau bahkan di makam yang berjajar di jalan setapak, kata Dalton. Sisa-sisa manusia di dalam makam berada dalam kondisi yang buruk, dan beberapa makam juga telah dirampok, membuat mereka kehilangan artefak. Terlepas dari kurangnya informasi, "tidak sulit untuk membayangkan bahwa makam digunakan untuk mengingat atau memperingati orang mati, terutama karena keturunan atau kerabat mereka yang terkubur di dalamnya mungkin sering melewati mereka selama kehidupan sehari-hari mereka, " ucap Dalton.
"Kami bahkan mungkin membayangkan prosesi pemakaman di sepanjang jalan dari oasis yang menetap menuju makam, tetapi ini murni hipotetis sampai kami menemukan lebih banyak bukti," pungkas Dalton.
Baca Juga: Arkeolog Temukan Sisa-Sisa Dua Kerajaan yang Terlupakan di Arab Saudi
Sudut Pandang Baru Peluang Bumi, Pameran Foto dan Infografis National Geographic Indonesia di JILF 2024
Source | : | techexplorist.com |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR