Suasana pagi di tepi Sungai Musi, Palembang. Di masa Kadatuan Sriwijaya (7-11 M), Musi—bersama Batanghari di Jambi—telah menjadi urat perdagangan dan pertemuan hasil bumi dari pedalaman Sumatra dengan komoditas bawaan pedagang India, Arab, dan China
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Heraclitus, Filsuf Yunani Kuno yang Menentang Demokrasi dan Tirani
KOMENTAR