Nationalgeographic.co.id – Bagi para pelancong, menikmati keindahan alam belum lengkap tanpa mengabadikannya melalui tangkapan kamera.
Lewat dokumentasi foto ataupun video, rasa lelah akibat perjalanan menuju destinasi wisata seolah terobati dalam sekejap. Kisah perjalanan pun menjadi lebih terekam dalam benak.
Menangkap gambar saat momen yang tepat sangat penting agar hasil dokumentasi tampak sempurna. Sayangnya, gambar tersebut kerap tidak seindah yang dilihat dengan mata telanjang. Terutama jika menggunakan kamera ponsel.
Dalam kondisi minim cahaya (low-light), kamera ponsel umumnya akan menciptakan noise pada hasil jepretan. Selain itu, dalam beberapa kondisi, kamera ponsel juga kerap menghasilkan potret cahaya lebih gelap dibanding yang terlihat secara langsung.
Tantangan inilah yang menjadi latar belakang realme Indonesia dan National Geographic Indonesia dalam menghadirkan program Nawa Cahaya: Capture The Unique Lights in Indonesia.
Baca Juga: Hanya Di Romawi Kuno, Orang Ingin Bunuh Diri Harus Izin ke Senat
Nama program ini berasal dari Sansekerta yang memiliki arti sembilan cahaya. Lewat Nawa Cahaya, realme Indonesia dan National Geographic Indonesia menggandeng delapan fotografer profesional untuk menjelajahi sembilan destinasi wisata yang memiliki keunikan cahaya dari barat hingga timur Indonesia.
Para fotografer tersebut adalah fotografer senior asal Yogyakarta Dwi Oblo, fotografer senior asal Samarinda Demmy, Trip and Photo Guilding asal Jawa Timur Rendra Kurnia, dan fotografer lepas asal Aceh Ipang.
Kemudian, ada instruktur fotografi asal Kalimantan Barat Josua Marunduh, fotografer senior asal Nusa Tenggara Timur Jeffry, fotografer profesional asal Yogyakarta R. Berto Wedhatama, serta Editor in Chief National Geographic Indonesia Didi Kaspi Kasim.
Adapun sembilan destinasi yang akan menjadi obyek eksplorasi mencakup Pantai Balik Gunung di Pulau Weh Aceh, Kawah Putih Ciwidey di Jawa Barat, Kawah Ijen, dan Kayangan Api di Jawa Timur, serta Gua Jomblang di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Baca Juga: Manusia Purba Keluar dari Afrika Lebih dari Satu Gelombang Migrasi
Selanjutnya Air Terjun Toroan di Jawa Timur, Gua Berlian di Sulawesi Tengah, Danau Kelimutu di Nusa Tenggara Timur, dan Danau Semayang di Kalimantan Timur.
Penulis | : | Fathia Yasmine |
Editor | : | Wandha Nur Hidayat |
KOMENTAR