Nationalgeographic.co.id—Ukraina memiliki ikatan sejarah dan budaya yang mendalam dengan Rusia. Namun upaya Ukraina untuk membuang dominasi Rusia di wilayahnya dalam beberapa tahun terakhir justru telah mengakibatkan hilangnya nyawa dan wilayah negara Andriy Shevchenko itu.
Wilayah yang dimaksud termasuk Semenanjung Krimea, yang dianeksasi Rusia pada 2014. Kejadian aneksasi wilayah oleh Rusia ini juga diikuti oleh penyitaan atas wilayah besar Ukraina timur, dan sekarang, pada awal 2022, serangan ke seluruh negeri.
Bagaimanakah riwayat perjuangan Ukraina semenjak mendeklarasikan kemerdekaannya saat Uni Soviet hancur 30 tahun lalu hingga sekarang digempur Rusia? Berikut ini linimasa lika-liku perjuangan negara tersebut sebagaimana dilansir National Geographic.
1991
Ukraina mendeklarasikan kemerdekaan saat Uni Soviet runtuh pada Agustus tahun 1991 dan mulai diakui sebagai negara merdeka oleh negara-negara lain pada Desember 1991.
1994
Ukraina bergabung dalam kemitraan kolaboratif dengan NATO. Negara ini menyerahkan persenjataan nuklirnya dengan imbalan perjanjian yang ditandatangani dari Rusia, AS, dan Inggris untuk melindungi kedaulatannya.
2003-04
Sengketa pemilu di Georgia pada tahun 2003 dan Ukraina pada tahun 2004 memicu "Revolusi Mawar" Georgia dan "Revolusi Oranye" Ukraina yang memprotes korupsi dan pengaruh Rusia.
2008
Ukraina dan Georgia mulai mengejar keanggotaan dalam aliansi NATO. Belakangan musim panas itu, Rusia mendukung separatis di wilayah Abkhazia dan Ossetia Selatan yang memisahkan diri. Ukraina memulai pembicaraan untuk membentuk hubungan dengan Uni Eropa (UE).
Baca Juga: Punya Masalah Sejak Lama, Kenapa Rusia Bergerak ke Ukraina Sekarang?
Baca Juga: Konflik Rusia-Ukraina, Apakah Reaktor Nuklir Chernobyl Aman?
Baca Juga: Bagaimana Perang Elektronik Memengaruhi Krisis Perang Rusia-Ukraina?
2014
Protes meletus di Maidan Square Kyiv atas penarikan pemerintah dari pembicaraan dengan UE. Lebih dari 100 pemrotes tewas; presiden Ukraina yang didukung Moskow melarikan diri ke Rusia.
April 2014
Para separatis pro-Rusia menguasai sebagian wilayah timur Ukraina, Donetsk dan Luhansk. Perjanjian damai Minsk II 2015 memadamkan beberapa kekerasan tersebut, tetapi wilayah-wilayah konflik tersebut telah menderita lebih dari 13.000 korban jiwa hingga akhir tahun 2021.
2019-20
Pada tahun 2019 Ukraina meloloskan amandemen konstitusi untuk mengejar keanggotaan NATO dan UE. Tahun berikutnya Ukraina menjadi NATO Enhanced Opportunities Partner, bekerja sama dalam misi dan latihan.
2021-22
Rusia membangun kehadiran militer besar-besaran di sepanjang perbatasan Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan ke bagian Donetsk dan Luhansk yang dikuasai para separatis dan mengakui wilayah-wilayah tersebut sebagai wilayah merdeka. Pada 24 Februari 2022, Rusia memulai serangan penuh ke Ukraina melalui darat, udara, dan laut.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR