Nationalgeographic.co.id—Apa yang disantap para penarung Romawi masa lalu? Kentang dan daging? Bukan.
Berdasarkan analisis temuan belulang di situs makam kuno di Efesus—yang dahulu merupakan ibukota provinsi Roma di Asia— tim antropolog mengungkapkan, sehari-hari makanan pokok gladiator adalah kacang-kacangan dan gandum.
Yang diminum gladiator juga menarik, yaitu suatu minuman yang terbuat dari air abu tumbuhan, yang bertujuan memperkuat tubuh setelah mengerahkan banyak tenaga fisik serta membantu penyembuhan tulang lebih baik.
Penelitian ini telah dipublikasikan dalam artikel di PLoS One. Penelitian menggunakan metode spektroskopi —metode satu ini sudah banyak dipakai di bioarkeologi— untuk mengukur tingkat unsur karbon (C), nitrogen (N), dan sulfur (S) di dalam tulang gladiator; juga melacak mineral-mineral anorganik dengan spesifik menentukan rasio stronsium (Sr) yang merupakan unsur kimia yang ditemukan pada abu, dengan kalsium (Ca).
Laporan mereka juga menyebutkan, analisis perbandingan isotop yang tetap (C, N, S) dari kolagen tulang tersebut bisa mengungkap informasi penting mengenai gizi, sejarah hidup, dan migrasi populasi di zaman lampau.
Pola makan mereka rupanya tidak begitu berbeda dengan populasi secara umum, kata peneliti. Misalnya, sama seperti yang sekarang kita lakukan, mengonsumsi magnesium dan kalsium setelah aktivitas fisik.
Penelitian ini berpotensi melengkapi gambar pemahaman yang lebih komprehensif tentang pola makan kuno.
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR