Berdasarkan hasil ini, studi baru ini mengusulkan bahwa asteroid sabuk utama luar terbentuk pada orbit yang jauh dan berdiferensiasi untuk membentuk mineral yang berbeda dalam mantel yang kaya air dan inti yang didominasi batuan.
“Sebaliknya, kurangnya fitur 3,1 μm pada meteorit dapat dikaitkan dengan reaksi yang mungkin lebih dalam di dalam asteroid di mana suhu mencapai nilai yang lebih tinggi sehingga, meteorit yang pulih dapat mengambil sampel bagian asteroid yang lebih dalam,” catat para ilmuwan.
“Jika benar, penelitian ini menunjukkan bahwa pembentukan Bumi dan sifat-sifat unik dihasilkan dari aspek-aspek aneh dari pembentukan tata surya,” tambahnya.
Pemeriksaan lebih lanjut pada model ini akan dilakukan dengan menganalisis materi yang dikembalikan dari misi OSIRIS-Rex NASA.
"Apakah pembentukan tata surya kita adalah hasil yang khas masih harus ditentukan, tetapi banyak pengukuran menunjukkan bahwa kita mungkin dapat menempatkan sejarah kosmis kita dalam konteks segera," simpul Hiroyuki Kurokawa, penulis utama studi ini.
Source | : | Tech Explorist |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR