“Jika fakta ini benar, maka siapa yang dimakamkan di makam megah di katedral Seville?” tambah Nayler.
Orang Dominika begitu yakin bahwa Columbus berada di tanah mereka. Pada 1992, mereka membangun monumen berbentuk salib kolosal untuk mengenangnya.
Pemeriksaan DNA
Menggunakan sampel DNA dari potongan tulang dari makam Seville, tim forensik Universitas Granada menyatakan bahwa sisa-sisa yang disimpan di sana memang milik Columbus.
Para peneliti juga menambahkan bahwa tidak ada sisa-sisa Columbus di biara San Francisco di Valladolid. Ini adalah tempat Columbus pertama kali dimakamkan.
Baca Juga: 150 Tahun Sebelum Colombus, Pelaut Italia Sudah Mengetahui Amerika
Baca Juga: Suku Taino, DNA Penyintas Zaman Kedatangan Colombus di Amerika
Baca Juga: Monumen Colombus, Kenangan Untuk Sang Penjelajah yang Kesasar
Para peneliti mengambil sampel elemen dari permakaman Sevilla—timah, batu bata, benang emas. “Hasilnya menunjukkan bahwa semua elemen tersebut cocok dengan lokasi tempat di Valladolid yang digali,” ungkap Nayler.
Semenjak itu sejarawan dan arkeolog menciptakan kembali dalam tiga dimensi kapel di Valladolid yang menampung sisa-sisa Columbus.
Ketika ditanya tentang temuan di Seville, Juan Buatista, direktur Mercusuar Columbus di Santo Domingo, menolak. Sekali lagi, dia mengklaim bahwa “sisa-sisa jenazah tidak pernah meninggalkan wilayah Dominika”.
Tentu saja ada satu cara untuk mengetahui siapa sebenarnya yang dimakamkan di Santo Domingo. Namun mereka melarang tes DNA dari jenazah untuk menghormati orang yang sudah meninggal.
Beberapa ahli berpendapat bahwa sangat mungkin beberapa bagian tubuh Columbus ada di Seville dan beberapa di Santo Domingo. Nayler menambahkan, “Tetapi sampai sisa-sisa terakhir diperiksa secara forensik, hal ini tetap jadi misteri.”
Dengan demikian, misteri seputar tempat peristirahatan terakhir dari penjelajah "termasyhur dan luar biasa" masih belum terpecahkan.
Source | : | The Culture Trip |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR