Kavaleri Athena punya tombak dan pedang yang terlatih. Senjata mereka berguna untuk menerobos musuh dengan melempar tombak.
Dalam pertahanan melawan Persia, pasukan Athena saat itu dipimpin oleh seorang warga yang telah ditunjuk bernama Miltiades. Di sisi lain, Persia memiliki pasukan yang tidak kalah hebatnya di bawah komando Datis.
Secara militer, banyak yang mengira bahwa pasukan Persia menggunakan penutup kepala dan baju terbuat dari kain (tudung dan jubah). Tetapi, Butler dan rekan-rekan berpendapat, di balik kain itu kemungkinan mereka memiliki zirah dan ketopong untuk melindungi tubuh.
Singkatnya, kedua belah pihak bertemu di Maraton yang berada 42 kilometer di timur laut Athena. Diperkirakan ada 10.000 pasukan yang dikerahkan Athena untuk berhadapan dengan 20.000 pasukan Persia. Tempat itu dipilih Persia berdasarkan saran dari orang 'pintar' Athena yang dapat memiliki pengelihatan masa depan, Hippias.
Pertempuran itu diperkirakan terjadi pada Agustus dan September 490 SM. Miltiades membariskan pasukannya sebisa mungkin menyamakan panjang pasukan pertahanan Persia, sehingga tampak rapuh di tengah.
Jarak antara kedua kekuatan menurut Herodotus adalah delapan stadion (1,6 kilometer). Butler dan tim menulai, jarak itu sangat jauh untuk bertempur, tetapi tampaknya Athena begitu bersemangat dalam pertempuran sehingga membuat Persia terkejut.
"Bentrokan kedua pasukan pastilah sangat ganas. Dengan cepat kedua sayap mulai hancur, tetapi di bagian tengahnya bertahan dan dengan cepat mengatasi orang Yunani," ungkap Butler.
Herodotus menulis, pasukan Yunani langsung menjepit bagian tengah pasukan Persia, ketika perlahan pasukan sayap Persia berlarian menyelamatkan diri.
Meski pada akhirnya Athena memenangkan pertempuran di Maraton, ancaman lebih besar menggentayangi mereka. Ada banyak pasukan Persia yang meloloskan diri sehingga memungkinkan untuk akan adanya invasi besar-besaran di masa depan atas berita kekalahan ini. Herodotus mencatat, pertempuran ini membuat Persia kehilangan 6.400 pasukannya.
Kabar kemenangan itu kemudian disampaikan oleh Filipides, seorang pelari Athena. Dia berlari ke kota Athena dengan jarak 42 kilometer yang membuatnya tewas kelelahan setelah menyampaikan kemenangan. Sementara pada hari berikutnya, pasukan Sparta justru baru datang dan langsung mengucapkan selamat kepada mereka.
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR