Dalam studi tersebut, 212 peserta direkrut, setengahnya menderita serangan jantung, juga dikenal sebagai infark miokard akut. Hasil dikumpulkan tentang bagaimana depresi, kecemasan, dan berbagai stresor lainnya - termasuk yang bersifat pribadi, profesional, dan finansial, memengaruhi mereka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka yang tidak mengalami kesulitan keuangan dianggap tidak mengalami tekanan finansial. Orang-orang yang bisa mengatasi tekanan finansial, tetapi membutuhkan beberapa dukungan tambahan memiliki tekanan keuangan ringan. Mereka yang memiliki penghasilan, tetapi berjuang untuk memenuhi kebutuhan dikatakan memiliki kesulitan keuangan sedang. Dan mereka yang tidak memiliki penghasilan dan sering berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar dianggap berada dalam kesulitan keuangan yang signifikan.
Baca Juga: Awas! Rambut Memutih Dalam Semalam Karena Sindrom Marie Antoinette
Baca Juga: Studi Terbaru: Berpikir Realistis bagi Mental, Bantu Kurangi Stres
Baca Juga: Menerapkan Stoikisme, Demi Hilangkan Stres Menjalani Kehidupan
Baca Juga: Studi Baru: Mahasiswa Menghindari Interaksi Sosial Saat Sedang Stres
Stres dan depresi memang ditemukan terkait erat dengan serangan jantung. Namun masalah uang dan pekerjaan juga merupakan faktor risiko yang substansial, lapor studi tersebut.
3. Memicu gen untuk menua lebih cepat
Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa stres benar-benar membuat orang menua lebih cepat pada tingkat genetik. Studi ini menunjukkan bahwa mengalami stres mempercepat perubahan kimiawi dalam DNA seseorang yang secara alami terjadi seiring bertambahnya usia.
Secara keseluruhan, 444 orang berusia antara 19 dan 50 tahun diperiksa dalam penelitian ini. Mereka menyumbangkan sampel darah yang dianalisis para peneliti menggunakan "GrimAge" serta biomarker lain yang mengukur kesehatan seseorang.
GrimAge adalah jam epigenetik yang memprediksi berapa lama seseorang akan hidup dari usia sebenarnya. Para sukarelawan juga menyelesaikan kuesioner yang mengukur tingkat stres mereka dan seberapa tangguh mereka terhadap tekanan mental semacam itu.
Temuan mengungkapkan bahwa meskipun stres membuat orang menua lebih cepat, memperkuat regulasi emosi dan pengendalian diri Anda dapat menghalangi dampak genetik stres. Stres terus-menerus dapat menyebabkan risiko penyakit jantung, kecanduan, gangguan kesehatan mental, dan gangguan terkait obesitas yang lebih tinggi seperti diabetes.
Source | : | studyfinds.org |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR