Nationalgeographic.co.id—Nasib nahas menimpa seorang pria yang sedang bermasturbasi di ranjang kamarnya. Kasus nahas ini dilaporkan oleh tim dokter yang menangani pria tersebut dan bisa dibilang ini adalah kasus yang unik dan tidak biasa.
Dalam laporan kasus medis ini disebutkan ada seorang pria yang pergi ke rumah sakit dengan kondisi paru-parunya robek. Pria berusia 20 tahun itu datang ke unit gawat darurat dengan sesak napas parah dan nyeri dada, tulis para dokter yang menanganinya dalam laporan yang terbit di Radiology Case Reports.
Selain itu, wajah pria tersebut juga bengkak, dan suara retak dan berderak terdengar dari rahang bawah ke bawah, ke leher dan dadanya, dan ke kedua sikunya. Suara retakan itu terdengar saat dia bernapas.
Dia dipindahkan ke perawatan intensif, di mana dia menerima oksigen dan penghilang rasa sakit. Hasil CT scan menemukan bahwa pria itu memiliki kasus "pneumomediastinum yang sangat dalam".
Kondisinya, ada udara masuk ke dalam ruang di dada di antara paru-parunya. Udara ini mengalir ke seluruh tubuh dan menyebabkan terbentuknya gelembung-gelembung udara di bawah kulit di dada, lengan, dan leher.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh trauma pada paru-paru atau kerongkongan, atau melalui peningkatan tekanan udara yang tiba-tiba di dalam rongga pleura akibat adanya kebocoran atau robekan pada membran yang melapisi paru-paru. Rongga pleura adalah ruang antara dua membran atau "pleura" yang mengelilingi setiap paru-paru. Kondisi peningkatan tekanan udara yang tiba-tiba di dalam rongga pleura ini dikenal sebagai pneumomediastinum spontan.
"Pneumomediastinum spontan adalah kondisi langka dan biasanya menyerang pria muda berusia dua puluhan," tulis para dokter dalam laporan tersebut, sebagaimana dilansir ILFScience.
"Ini bisa disebabkan oleh berbagai pemicu seperti eksaserbasi asma akut, latihan fisik yang berat, muntah yang berlebihan atau batuk yang hebat."
Kecuali asma ringan, yang dianggap sebagai penyebab oleh tim, pasien melaporkan tidak ada aktivitas lain yang dapat menyebabkan kondisi tersebut. Satu-satunya petunjuk adalah waktu gejalanya.
Baca Juga: Masturbasi di Sungai Nil, Jadi Ritual Keagamaan Era Mesir Kuno
Baca Juga: Diogenes dari Yunani Kuno: Tengil hingga Masturbasi di Ruang Publik
Baca Juga: Pertama Kalinya, Simpanse Liar Terekam Sedang Masturbasi Pakai Botol
Baca Juga: Kaitan Antara Bulu Lebat dengan Tingkat Libido Wanita Menurut Sains
"Dia melaporkan mengalami serangan tiba-tiba berupa nyeri dada yang tajam diikuti dengan sesak napas saat berbaring di tempat tidur dan bermasturbasi," menurut para dokter.
Tim mencatat bahwa hanya ada beberapa laporan tentang pneumomediastinum yang dikaitkan dengan aktivitas seksual, "dan kami tidak dapat menemukan kasus apa pun yang terkait dengan autoerotisisme (merangsang diri sendiri), yang membuat kasus kami tidak biasa."
Ada kemungkinan bahwa proses merancap yang dilakukan pria ini telah memicu pneumomediastinum. Jika benar, maka ini merupakan kasus pneumomediastinum pertama di dunia yang terkait dengan onani atau aktivitas seksual.
Pada umumnya, kondisi pneumomediastinum ini dapat sembuh dengan sendirinya, tanpa memerlukan intervensi medis kecuali dalam kasus yang parah atau rumit. Pria muda itu dirawat di rumah sakit untuk pemantauan hingga gejalanya sembuh, dan pergi dalam waktu seminggu tanpa nyeri dada lebih lanjut.
Source | : | IFLScience.com |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR