"Mereka dengan murah hati memberikan waktu mereka untuk mendidik masyarakat tentang keajaiban laut. Relawan akuarium telah berperan penting dalam meningkatkan kesadaran tentang kerapuhan laut dan menginspirasi masyarakat untuk peduli terhadap kesehatan laut," kata Matsumoto dalam rilis MBARI.
Dijelaskan, Atolla reynoldsi relatif besar dibandingkan dengan spesies Atolla lainnya. Spesimen terbesar yang dikumpulkan oleh tim berdiameter 13 cm (5,1 inci), menjadikan spesies yang baru ditemukan ini salah satu yang terbesar dalam genus. Seperti ubur-ubur mahkota laut dalam lainnya, Atolla reynoldsi memiliki lonceng berulir.
Sebuah alur yang dalam berputar di sekitar organ berbentuk lonceng, memisahkan organ berbentuk lonceng berkubah dari margin lebar dengan segmen tebal, yang dikenal sebagai pedalia, berisi lipatan seperti jari. Tepi organ berbentuk lonceng menyerupai mahkota berduri, membuat kelompok ubur-ubur ini diberi nama agung Mahkota.
Spesies baru ini juga memiliki usus berbeda yang berbentuk seperti salib. "Meskipun kurangnya kunci yang memadai, jelas bahwa Atolla reynoldsi secara molekuler berbeda dari spesies Atolla yang telah kami kumpulkan dan secara morfologis berbeda dari sepuluh spesies Atolla yang dijelaskan sebelumnya," kata Dr. Matsumoto dan rekannya.
Dua jenis tambahan spesies Atolla A dan spesies Atolla B, mungkin juga merupakan spesies baru tetapi, menurut para peneliti, mereka tidak memiliki cukup sampel saat ini untuk membuat klaim itu.
"Ketiga jenis, termasuk Atolla reynoldsi kemudian Atolla spesies A, dan Atolla spesies B, mungkin perlu ditempatkan ke dalam genus baru karena morfologi mereka yang berbeda dan tidak adanya tentakel tambahan," katanya.
"Tetapi sampai pekerjaan lebih lanjut selesai, kami merekomendasikan bahwa mereka tetap dalam genus Atolla."
Kobarkan Semangat Eksplorasi, National Geographic Apparel Stores Resmi Dibuka di Indonesia
Source | : | Monterey Bay Aquarium Research Institute,Animals |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR