Nationalgeographic.co.id—Telah ditemukan fosil dinosaurus oleh para ahli di Oasis Bahariya, Mesir. Menariknya, hewan purba ini memiliki lengan yang pendek namun berisi dan wajah mirip bulldog.
Dilansir dari Daily Mail, para ahli mengatakan dinosaurus yang belum diberi nama resmi ini merupakan hewan bipedal. Artinya, dinosaurus ini berjalan dengan dua kaki. Hewan pemakan daging dengan panjang sekitar enam meter itu juga memiliki gigi yang kecil. Dia menjelajahi Gurun Sahara 98 juta tahun lalu.
Spesies ini termasuk dalam keluarga dinosaurus mirip kadal, abelisaurid. Hidup selama periode Cretaceous atau Kapur, 145 hingga 66 juta tahun yang lalu. Fosil abelisaurid sebelumnya telah ditemukan di Eropa dan di banyak benua belahan Bumi bagian selatan saat ini. Tetapi tidak pernah sebelumnya dari Formasi Bahariya.
Penelitian ini dipimpin oleh Belal Salem di Monsoura University Vertebrate Paleontology Center (MUVP) di Mansoura, Mesir. Hasil studi telah dipublikasikan di jurnal Royal Society Open Science dengan judul First definitive record of Abelisauridae (Theropoda: Ceratosauria) from the Cretaceous Bahariya Formation, Bahariya Oasis, Westren Desert of Egypt pada 8 Juni 2022.
“Selama pertengahan periode Kapur, Oasis Bahariya akan menjadi salah satu tempat paling menakutkan di planet ini. Bagaimana semua pemangsa besar ini berhasil hidup berdampingan tetap menjadi misteri,” ujar Belal Salem kepada Daily Mail.
“Meskipun mungkin ini terkait dengan mereka memakan makanan yang berbeda, mereka beradaptasi untuk berburu mangsa yang berbeda,” lanjutnya.
Penemuan ini hanya didasarkan pada tulang belakang yang terpelihara dengan baik dari pangkal leher. Tulang ditemukan selama ekspedisi 2016 ke Oasis Bahariya yang didanai oleh National Geographic Society.
Ini adalah fosil abelisauridae tertua yang diketahui dari bagian timur laut Afrika. Temuan menunjukkan bahwa selama pertengahan periode Kapur, dinosaurus karnivora ini tersebar di sebagian besar bagian utara benua.
Abelisaurid adalah theropoda, kelompok dinosaurus yang dicirikan oleh tulang berongga dan anggota badan berjari tiga yang berjalan dengan dua kaki. Para peneliti dapat mengetahui bahwa vertebra tersebut berasal dari abelisaurid karena hampir identik dengan tulang yang sama pada abelisaurid lain yang lebih terkenal seperti carnotaurus dan viavenator dari Argentina dan majungasaurus dari Madagaskar.
Selain itu, Salem dan rekan melakukan studi evolusi berbasis komputer, dikenal sebagai analisis kladistik, mengkonfirmasi penempatan spesies yang diwakili oleh vertebra baru dalam famili ini.
"Saya telah memeriksa kerangka abelisaurid dari Patagonia ke Madagaskar. Pandangan pertama saya tentang spesimen ini dari foto lapangan tidak meninggalkan keraguan tentang identitasnya. Tulang leher abelisaurid sangat khas,” kata Patrick O'Connor di Ohio University yang turut terlibat dalam studi.
Baca Juga: Metode Baru: Menentukan Apakah Dinosaurus Berdarah Panas atau Dingin?
Baca Juga: Paralitherizinosaurus japonicus, Spesies Baru Dinosaurus dari Jepang
Baca Juga: Ditemukan: Kaki Dinosaurus yang Terkoyak Akibat Bencana Asteroid
Baca Juga: Bagaimana Kecoak Bertahan Hidup dari Asteroid Pembunuh Dinosaurus?
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya fosil ini ditemukan di Formasi Bahariya, yang tersingkap di Oasis Bahariya. Pada awal abad ke-20, formasi tersebut menghasilkan spesimen asli sejumlah dinosaurus termasuk spinosaurus pemakan ikan. Sayangnya, semua fosil dinosaurus Bahariya yang dikumpulkan sebelum Perang Dunia II dihancurkan selama pengeboman Sekutu di Munich pada tahun 1944.
Peneliti lainnya yang terlibat dalam studi, Matt Lamanna di Carnegie Museum of Natural History mengatakan bahwa Oasis Bahariya telah mengambil status hampir legendaris di antara ahli paleontologi. Karena telah menghasilkan fosil pertama yang diketahui dari beberapa dinosaurus paling menakjubkan di dunia.
'Tetapi selama lebih dari tiga perempat abad, fosil-fosil itu hanya ada sebagai gambar dalam buku-buku tua,” tuturnya.
Abelisaurid adalah salah satu dinosaurus predator besar yang paling beragam dan tersebar luas secara geografis di daratan selatan selama periode Kapur. Bersama dengan spinosaurus dan dua theropoda raksasa lainnya (carcharodontosaurus dan bahariasaurus), spesies baru ini menambahkan penemuan lain pada kelompok dinosaurus pemangsa besar yang berkeliaran di Sahara Mesir sekitar 98 juta tahun yang lalu.
Source | : | Daily Mail |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR