Nationalgeographic.co.id—Bangsa Romawi disebut-sebut sebagai salah satu penakluk paling sukses di dunia kuno. Pada puncak kekuasaannya, Kekaisaran Romawi membentang dari Kepulauan Inggris di utara hingga Mesir di selatan. Juga dari Semenanjung Iberia di barat hingga Mesopotamia di timur.
Sejumlah faktor penting turut mendukung keberhasilan militer bangsa Romawi. “Salah satunya adalah senjata yang mereka gunakan,” tulis Wu Mingren di laman Ancient Origins.
Pedang Romawi – Gladius
Mungkin senjata paling ikonik yang digunakan legiun Romawi adalah gladius (bahasa Latin untuk pedang). Diadaptasi dari bilah prajurit di Semenanjung Iberia, senjata ini disebut juga sebagai ‘Pedang Hispanik’. Selama Perang Punisia Kedua melawan Kartago, jenderal Romawi, Scipio Africanus, menemukan senjata ini. Ia menyukainya dan mulai memperlengkapi prajuritnya dengan gladius.
Berdasarkan bukti arkeologis, beberapa jenis gladius ditemukan, menunjukkan bahwa senjata itu mengalami perkembangan. Jenis yang paling terkenal adalah yang disebut 'Pompeii gladius'. Gladius dari Pompeii ini memiliki bilah yang panjangnya sekitar 50 cm. Meski cukup pendek untuk ukuran pedang, gladius ini bermata dua dan efektif untuk menebas.
Glasius biasanya digunakan menusuk, titik segitiganya melakukan pekerjaan ini dengan sempurna. Sempurna untuk pertempuran jarak dekat karena ukurannya.
Skutum
Pertempuran jarak dekat cukup berbahaya sehingga legiun Romawi membutuhkan perlindungan yang sesuai saat mendekati musuh. Oleh karena itu, gladius dipasangkan dengan perisai yang disebut skutum. Ini adalah perisai melengkung besar yang diadaptasi dari suku Italik yang melawan bangsa Romawi.
Skutum dibuat dengan merekatkan lapisan kayu bersama-sama, yang kemudian ditutup dengan kulit. Perisai ini cukup ringan untuk dipegang oleh seorang prajurit dengan satu tangan.
Untuk memperkuatnya, logam ditambahkan di tepi luarnya. Logam ditempatkan di bagian tengahnya sehingga dapat berfungsi sebagai senjata pukulan tambahan. Skutum dapat digunakan untuk menjatuhkan musuh ke tanah, setelah itu, legiun Romawi dapat mengalahkannya dengan gladius.
Pilum Romawi
Senjata lain yang terdapat di gudang senjata legiun Romawi adalah pilum. Ini adalah lembing kayu dengan paku besi, dengan ujung yang lebih keras dan lebih lebar dari porosnya.
Ketika pilum membentur perisai musuh di tanah secara miring, pakunya akan melengkung. Sehingga tidak mungkin untuk dilempar kembali ke pasukan Romawi.
Setiap legiun Romawi memiliki dua pilum, yang akan dilemparkan ke musuh sebelum menyerang. Senjata ini cukup mematikan untuk membunuh musuh. Perisai musuh tidak berguna lagi jika sudah tertancap pilum. “Situasi ini membuat prajurit musuh menjadi lebih rentan,” ungkap Mingren.
Senjata untuk mengepung
Bangsa Romawi juga mengembangkan sejumlah mesin perang yang digunakan di medan perang. Salah satunya adalah ballista. Ini merupakan panah raksasa yang terdiri dari dua tuas dengan pegas torsi,dan bilah geser tempat amunisi dimuat. Batu bulat atau panah panjang dapat digunakan sebagai amunisi. Meskipun ballista adalah penemuan Yunani, desain dan teknologinya disempurnakan oleh orang Romawi.
“Julius Caesar sering menggunakan ballista selama serangan militernya di Gaul dan Inggris,” kata Mingren.
Mesin perang Romawi lainnya adalah onager. Seperti ballista, onager mengandalkan torsi untuk mendapatkan tenaga. Namun berbeda dengan ballista, mesin perang ini digunakan untuk menghancurkan benteng dan bangunan musuh lainnya.
Onager pada dasarnya adalah jenis ketapel. Senjata ini terdiri dari bingkai besar di tanah, bingkai vertikal di bagian depan, dan lengan di tengah. Onager digunakan untuk melemparkan batu-batu besar, yang dapat dibakar untuk menyebabkan lebih banyak kerusakan. Mesin pengepungan ini terkenal digunakan oleh orang Romawi melawan negara-negara kota Yunani dan selama pengepungan Kartago.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | 1 |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR