Lebih parah lagi, Tereus memastikan bahwa Philomela tidak bisa berbicara. "Dia menarik lidahnya dengan penjepit dan memotongnya," tulis Zeynep. Philomena, tidak dapat berbicara dan mengalami tindak kekerasan Tereus.
Baca Juga: Aristoteles di Yunani Kuno: Lyceum Sebagai Tempat Belajar untuk Umum
Baca Juga: Belajar di Akademia, Pusat Pendidikan Yunani Kuno oleh Plato
Baca Juga: Jenazah Raja Yunani Kuno Aleksander Agung Pun Jadi Penyebab Perang
Namun, ia berusaha untuk memukul-mukul permadani untuk memberitahu nasibnya kepada saudara perempuannya, Procne. Procne akhirnya mengetahuinya dan mendendam kepada Tereus, suaminya.
Sebagai pembalasan, Procne membunuh putra satu-satunya Tereus, Itys dengan memotong tubuhnya, dan menyajikannya kepada Tereus sebagai makan malam yang lezat. Itys adalah anak kebanggaan Tereus, sebagai satu-satunya putra mahkota, penerus tahtanya.
Dengan wajah tak bersalah dan dengan riangnya, Procne menggulirkan kepada Itys di atas meja makannya. Kepalanya menggelinding sampai ke piring yang berada di hadapan Tereus.
Sang raja yang sudah kepalang memakan santap malamnya dengan semangat, dibuat terkejut. Ia baru menyadari bahwa daging yang dimakannya ialah daging putranya sendiri, Itys.
Simak kisah-kisah selidik sains dan gemuruh penjelajahan dari penjuru dunia yang hadir setiap bulan melalui majalah National Geographic Indonesia. Cara berlangganan via bit.ly/majalahnatgeo
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR