Nationalgeographic.co.id—Hiu paus telah lama menarik perhatian para ilmuwan, selain sebagai ikan terbesar di dunia dan setelah beberapa dekade penelitian dilakukan, hiu paus masih menyimpan misteri. Para ilmuwan memiliki sedikit petunjuk tentang bagaimana mereka kawin atau di mana mereka melahirkan.
"Ini adalah ikan terbesar di lautan, hampir pasti hiu terbesar," kata Jonathan R Green, direktur Proyek Hiu Paus Galapagos kepada The Guardian. "Dan apa yang diketahui tentang perilaku reproduksi mereka hampir tidak ada."
Terakhir, tim ilmuwan, mencoba mengungkap misteri tersebut. Mereka siap dengan mesin ultrasound tahan air seberat 17 kg yang mereka bawa ke salah satu lokasi penyelaman paling terpencil di dunia, menunggu hiu paus.
Persiapan berbulan-bulan telah dilakukan untuk pertemuan itu, yang diperkirakan akan berlangsung antara 30 dan 45 detik. Seorang ilmuwan kemudian meluncur di bawah hewan raksasa itu saat berenang, menyapukan alat genggam di perutnya yang buncit, menghasilkan ultrasound pertama di dunia untuk hiu paus liar.
Seperti diketahui, selama lebih dari 70 juta tahun, beberapa bentuk hiu paus telah menjelajahi lautan. Keberadaan mereka tumpang tindih dengan Tyrannosaurus rex pada satu titik.
Sebagai pemakan plankton yang jinak, hiu paus menantang stereotip hiu sebagai predator raksasa bergigi. 300 baris giginya berukuran mikroskopis, ia bergerak di air dengan kecepatan yang relatif lamban.
Namun, hiu paus telah terbukti sama menariknya dengan kerabat mereka yang menakutkan. Para peneliti di Jepang baru-baru ini menemukan bahwa mereka memiliki mata yang dapat ditarik, dengan permukaan mata di sekitar iris yang ditutupi oleh hampir 3.000 struktur mirip gigi kecil yang dikenal sebagai dentikel dermal.
Sementara tim peneliti lain mendokumentasikan ribuan makhluk mirip udang yang hidup di mulut seekor hiu paus.
"Ada beberapa hal hari ini di planet kita yang dapat Anda katakan, 'itu benar-benar baru bagi sains, kami tidak mengetahuinya sebelumnya'," kata Green.
"Jadi ini seperti penemuan gravitasi, ini adalah bidang yang menarik untuk dikerjakan, tetapi juga bisa membuat frustrasi."
Green dan timnya melakukan USG setelah memperhatikan bahwa hiu paus yang berkumpul di Galapagos hampir semuanya betina dengan perut buncit. Mengisyaratkan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menguraikan pentingnya daerah tersebut untuk reproduksi hiu paus.
Source | : | The Guardian |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR