Nationalgeographic.co.id—Pemanasan global dan perubahan iklim yang menyebabkan berkurangnya kadar oksigen di air turut mempengaruhi kehidupan para ikan. Baik ikan air tawar maupun air asin. Baik ikan berukuran besar maupun kecil.
Sebuah studi baru telah memerinci bahwa ikan-ikan yang berukuran lebih besar lebih mungkin mengalami kekurangan oksigen di air yang memanas daripada ikan-ikan yang lebih kecil. Hal yang sama juga berlaku untuk ikan dengan sel-sel besar, catat para peneliti dari Radboud University dalam laporan studi terbaru mereka.
Selain itu, ikan-ikan air asin atau ikan-ikan laut lebih kurang toleran terhadap air yang kekurangan oksigen dibandingkan ikan-ikan air tawar. Berdasarkan wawasan ini, para peneliti pada akhirnya bertujuan untuk memprediksi spesies-spesies air mana yang berisiko atas perubahan habitat mereka yang disebabkan oleh pemanasan global dan aktivitas manusia. Laporan studi ini telah dipublikasikan di jurnal Global Change Biology pada 25 Juli 2022.
Menurut para penelitk, penurunan kadar oksigen terlarut merupakan masalah utama bagi ikan dan organisme air lainnya. Tingkat oksigen menurun karena air memanas akibat perubahan iklim dan karena semakin tercemar.
Aturan biologis umum dapat memberi tahu kita atribut ikan mana yang menguntungkan atau merugikan ketika kondisi lingkungan berubah. "Setelah kami mengidentifikasi aturan ini untuk ikan," kata peneliti Wilco Verberk, "kami akhirnya dapat memprediksi spesies-spesies ikan mana yang paling berisiko atas perubahan lingkungan."
Ada perdebatan sengit di antara para ahli biologi tentang peran oksigen dalam kepekaan ikan terhadap air yang mengalami pemanasan. "Banyak hipotesis oksigen diperdebatkan dengan sengit. Masalahnya adalah saat berbagai efek disatukan. Sebagai contoh, beberapa penelitian melihat bagaimana ikan merespons kadar oksigen di dalam air tetapi tidak memperhitungkan suhu air atau ukuran ikan tersebut. Akibatnya, pola yang dilaporkan bervariasi," jelas Verberk seperti dikutip dari Eurekalert.
Verberk dan rekan-rekan penelitinya secara sistematis memisahkan berbagai efek dan mengumpulkan data tentang toleransi 195 ikan terhadap kondisi kekurangan oksigen untuk menyelesaikan diskusi ini. Saat menganalisis data, mereka melihat bahwa ikan-ikan yang lebih besar lebih sensitif terhadap tekanan oksigen, tetapi hanya di air hangat. Saat air dingin, efeknya terbalik.
Para peneliti melihat efek serupa untuk ikan-ikan yang memiliki sel-sel yang relatif besar. "Banyak orang berpikir bahwa semua spesies hewan memiliki ukuran sel yang sama, tetapi beberapa hewan memiliki sel-sel besar, dan beberapa memiliki sel-sels kecil, bahkan dalam spesies-spesies yang sama," ujar Verbeck.
Baca Juga: Dunia Hewan: Seberapa Besar Tubuh Paus Biru? Mengapa Sedemikian Besar?
Baca Juga: Dunia Hewan: Inilah Tujuh Binatang yang Punya Profesi Tidak Biasa
Baca Juga: Sepuluh Temuan Paling Menarik dari Dunia Hewan Sepanjang Tahun 2021
Source | : | eurekalert.org |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR