Nationalgeographic.co.id—Pada 1492, ketika Columbus mendarat di Bahama, ia mencatat pengalamannya di jurnal. Ia memberikan orang-orang Eropa tentang berbagai informasi paling awal dari belahan bumi lainnya.
Dalam catatannya, Christopher Columbus menyebut adanya kelompok pribumi sebagai "Caniba," orang-orang yang akan menjarah desa-desa Arawak dan menculik para wanita.
"Lebih mengejutkannya lagi, mereka membunuh dan memakan para pria di sana!" tulis Daisy Hernandez kepada Popular Mechanics dalam artikel berjudul "Was Columbus Right About Cannibals in the New World?" terbit pada 15 Januari 2020.
Sebuah jurnal perjalanan Columbus tertanggal 4 November 1492, berbunyi: "... jauh dari sana, ada laki-laki bermata satu, dan yang lainnya, dengan moncong anjing, yang memakan laki-laki, dan segera setelah satu diambil, mereka menggorok lehernya dan meminum darahnya ... ."
Diperkirakan "Caniba" dalam tulisan Columbus merupakan identitas dari salah satu suku yang ada di sana. Mereka didefinisikan sebagai suku Karibia yang melancong jauh hingga ke Bahama, Arawak.
Sebuah studi baru yang meneliti beberapa tengkorak, yang berasal dari tahun 800 hingga 1542 M dari Karibia, Florida, dan Panama. Riset itu mendukung bukti bahwa orang-orang Karibia memang ada di Bahama pada awal tahun 1.000 M. Artinya, mungkin saja Columbus benar tentang hal itu.
Para peneliti menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk mempelajari tengkorak yang mengungkap "hubungan antara kelompok orang" dan "hipotesis lama yang terbalik" tentang salah satu suku yang menjajah suku lainnya.
Baca Juga: Benarkah Orang Romawi Kuno Mencapai Amerika sebelum Columbus?
Baca Juga: Mansa Abubakari II Lebih Dulu Temukan Benua Amerika daripada Columbus?
Baca Juga: 'Cronica Universalis' Ungkap Benua Amerika Sebelum Penemuan Columbus
Analisis tengkorak yang digabungkan dengan artefak arkeologi—seperti peralatan batu dan tembikar tambahan—membantu para peneliti mengidentifikasi tiga kelompok migran: kelompok dari Semenanjung Yucatán, Arawak, dan Karibia.
Setelah Karibia mencapai Hispaniola sekitar tahun 800 M, mereka melakukan upaya untuk bergerak menuju Bahama di mana mungkin mereka terlibat dalam "konflik kekerasan" dengan suku Arawak.
Source | : | Popular Mechanics |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR