Nationalgeographic.co.id—Romawi kuno bisa menjadi tempat yang berbahaya untuk hidup. Keterbatasan sarana kesehatan dan kebersihan, peraturan perencanaan, dan upaya pengawasan kota berpenduduk satu juta jiwa jadi alasannya. Tetapi ada satu bahaya yang benar-benar harus dihindari dengan cara apa pun jika ingin mati sia-sia. Membuat kaisar kesal dan marah harus dihindari oleh orang Romawi, pasalnya, nyawa jadi taruhan. Ada beberapa hal yang bisa membuat kaisar Romawi marah dan tak segan memberi hukuman.
Keuntungan besar dari kekuatan tak terbatas adalah seseorang dapat dengan mudah menyingkirkan pengganggu yang mengesalkan. Kaisar tidak sungkan menggunakan kekuatan ini. Namun, di sisi lain, menjadi kaisar juga bukan pekerjaan mudah. Seorang kaisar Romawi memiliki banyak musuh yang menginginkan nyawanya. Jadi, sudah sepantasnya kaisar berhati-hati dan menghukum mereka yang dianggap mengganggu.
Tetapi tidak jarang, beberapa alasan yang kita anggap aneh dan sepele pun bisa membuat seorang kaisar Romawi marah dan kesal.
Memiliki hubungan keluarga dengan kaisar
Sejarah Romawi dibanjiri dengan cerita tentang kaisar yang menyingkirkan kerabat mereka. “Terkadang untuk alasan yang masuk akal, seperti mereka berkomplot melawan kaisar,” ungkap L.J. Trafford penulis buku “How to Survive in Ancient Rome”.
Nero adalah salah satu kaisar yang menyingkirkan banyak kerabatnya termasuk saudara tirinya Britannicus. Britannicus yang berpeluang menjadi kaisar Romawi dibunuh selama perjamuan kekaisaran.
Lebih memalukan lagi, Nero juga memerintahkan kematian ibunya, Agrippina karena dia terlalu banyak mengomelinya. Namun, Agrippina terbukti lebih sulit dibunuh daripada Britannicus. Tiga kali peracunan yang gagal. Setelah rencana lain juga gagal, Nero menikamnya sampai mati.
Akrab dengan pembunuh kaisar
Menjadi kaisar Romawi adalah pekerjaan yang berbahaya. Sebuah studi baru-baru ini menyimpulkan bahwa kaisar Romawi memiliki peluang 62% untuk mengalami kematian yang kejam.
Jadi, tidak mengherankan bahwa kaisar cenderung waspada ketika percakapan beralih ke pembunuhan dan pelakunya.
Sejarawan Cordus seharusnya memikirkan hal ini ketika menulis sejarahnya tentang Romawi. Menulis tentang pembunuhan Julius Caesar, Cordus memuji Brutus yang memegang belati dan menggambarkan Cassius sebagai 'yang terakhir dari Romawi'. Ini membuat Kaisar Tiberius kesal. “Cordus dibuat mati kelaparan dan semua salinan karya sejarahnya dikumpulkan dan dihancurkan,” tutur Trafford.
Memiliki hubungan dengan kaisar pendahulu
Otho baru menjadi kaisar selama tiga bulan selama tahun penuh gejolak empat kaisar, 69 Masehi. Dia tidak punya waktu untuk membuat banyak dampak pada Romawi. Maka tidak heran jika Otho dilupakan oleh orang Romawi kecuali oleh keponakannya. Salvius mengingatnya pada hari ulang tahunnya setiap tahun.
Tindakan sederhana selama dua belas tahun rupanya membuat kesal Kaisar Domitian. “Salvius pun dieksekusi hanya karena mengenang sang paman,” Trafford menambahkan.
Memiliki hubungan keluarga dengan pembunuh kaisar
Seperti kata pepatah, Anda tidak bisa memilih keluarga Anda. Cassius Longinus dieksekusi oleh Nero atas kejahatan sebagai keturunan Cassius yang membunuh Julius Caesar.
Sebabnya, Longinus menambahkan patung sang paman ke dalam koleksi patung-patung leluhurnya. Tindakannya ini membuat Nero kesal dan ia pun dieksekusi.
Memiliki jubah ungu yang indah
Kaisar adalah nomor satu dan masyarakat Romawi harus mengingat hal itu. Mereka harus berhati-hati untuk tidak mengungguli kaisar dengan cara apa pun. Seperti dengan memiliki jubah ungu yang cukup bagus.
Ptolemy mengenakan jubah barunya yang berwarna ungu ke teater. Jubah itu membuat banyak orang kagum. Namun sebaliknya, ini justru membuat Kaisar Caligula kesal sehingga dia mengeksekusi Ptolemy untuk “kesalahannya” itu.
Berselingkuh dengan istri kaisar
Aturan ini sudah jelas namun terkadang sulit untuk ditaati oleh sebagian orang. Seperti dalam kasus Mnester, seorang aktor yang disukai Permaisuri Messalina, istri kaisar Claudius.
Sia-sia melawan. Messalina membujuk Claudius untuk memaksa Mnester melakukan semua yang diperintahkannya.
Mnester yang malang tidak punya pilihan selain mematuhi tuntutan seksual permaisuri yang tidak setia itu. Dan ini menyebabkan eksekusinya.
Tidak berselingkuh dengan istri kaisar
Bak makan buah simalakama, berselingkuh salah, tidak berselingkuh pun salah. Inilah yang terjadi pada Sextus Traulus Montanus yang tidak tidur dengan permaisuri.
Tertarik akan ketampanannya, Messalina memanggil Montanus ke kamar tidurnya. Namun ketika Sextus berada di kamar sang permaisuri, Messalina memutuskan bahwa ia tidak tertarik padanya.
Claudius yang sangat marah tidak menerima kepolosan sebagai pembelaan. “Montanus dieksekusi bersama mereka yang telah menikmati kesenangan bersama istri kaisar,” tulis Trafford.
Mirip dengan orang yang berselingkuh dengan istri kaisar
Sextus atau Mnester merupakan korban yang malang dari kegilaan permaisuri kaisar. Namun, ada yang jauh lebih malang. Seorang aktor muda dieksekusi oleh Kaisar Domitian karena kejahatannya yang tidak masuk akal. Dia sedikit mirip dengan Paris, aktor yang berselingkuh dengan istri Domitian, Domitia.
Membuat lelucon 15 tahun yang lalu
Semua orang menyukai lelucon, termasuk orang Romawi. Namun hati-hati, sebuah lelucon bisa membuat nyawa melayang. Contohnya lelucon sederhana oleh Aelius Lamia memiliki konsekuensi yang menghancurkan baginya.
Lamia adalah suami pertama dari istri Domitian, Domitia, yang mendapati dirinya sangat kehilangan prospek yang lebih baik. Bukannya ini mengganggu Lamia, karena ketika seseorang menyarankan dia menikah lagi, dia menyindir dengan ramah, “Mengapa kamu mencari istri juga?”
Lima belas tahun kemudian Domitian, yang mungkin tidak bisa melupakan lelucon itu, memutuskan untuk mengeksekusi Lamia.
Berkomentar buruk tentang tim balap kereta yang dijagokan kaisar
Balap kereta menjadi hiburan kesukaan orang Romawi, selain pertarungan gladiator. Balap kereta memiliki penggemar fanatik, termasuk kaisar Vitellius. Ia pun tidak ragu untuk menindak orang-orang yang menghina jagoannya.
Menggunakan kekuatan pamungkasnya, Vitellius mengeksekusi orang-orang yang menghina tim favoritnya “The Blues”.
Menjadi kaisar Romawi memberikan seseorang kekuasaan yang tidak terhingga. Namun tidak jarang, kekuasaannya ini digunakan untuk menghukum orang yang membuat kesal dengan alasan aneh.
Hutan Mikro Ala Jepang, Solusi Atasi Deforestasi yang Masih Saja Sulit Dibendung?
Source | : | History Hit |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR