Baca Juga: Antarktika Kehilangan Lapisan Es Tercepat dalam 5.500 Tahun Terakhir
Baca Juga: Mencair Lebih Cepat! Ancaman Antarktika Muncul dari Bawah Gletser
Rekan penulis Profesor Matthew England, dari University of New South Wales (UNSW), mengatakan proyeksi peningkatan kenaikan permukaan laut dari EAIS akan menambah kenaikan permukaan laut yang disebabkan oleh ekspansi termal lautan dan pencairan es di tempat lain.
“Sudah, pengamatan satelit menunjukkan tanda-tanda es yang menipis dan mundur,” katanya. "Model kami menunjukkan bahwa tingkat pemanasan laut hanya akan meningkat secara dramatis jika kita tidak mengurangi emisi gas rumah kaca."
Rekan penulis studi Profesor Matt King dari University of Tasmania (UTas) mengatakan penelitian ini menyoroti berapa banyak pekerjaan yang diperlukan untuk mengetahui lebih banyak tentang Antarktika Timur.
"Kami memahami Bulan lebih baik daripada Antarktika Timur. Jadi, kami belum sepenuhnya memahami risiko iklim yang akan muncul dari daerah ini," kata Profesor King.
Para peneliti memeriksa bagaimana EAIS menanggapi periode hangat di masa lalu Bumi dan menganalisis proyeksi yang dibuat oleh studi yang ada. Untuk menentukan dampak dari berbagai tingkat emisi gas rumah kaca di masa depan pada lapisan es pada tahun 2100, 2300, dan 2500.
Menurut laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) terbaru, yang diterbitkan tahun lalu, aktivitas manusia telah meningkatkan suhu rata-rata global sekitar 1,1 derajat Celcius sejak masa pra-industri.
Profesor Abram mengatakan dengan membatasi pemanasan global di bawah dua derajat Celcius, kita dapat menghindari skenario terburuk pemanasan global dan bahkan mencegah kerugian besar dari EAIS.
"Dulu kami mengira Antarktika Timur jauh lebih rentan terhadap perubahan iklim, dibandingkan dengan lapisan es di Antarktika Barat atau Greenland. Tapi sekarang kami tahu ada beberapa wilayah Antarktika Timur yang sudah menunjukkan tanda-tanda hilangnya es," katanya. "Ini berarti nasib lapisan es terbesar di dunia masih ada di tangan kita."
Source | : | Phys.org |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR