Nationalgeographic.co.id - Sebuah akun di Twitter @txtdrberseragam atau 'txtdariorangberseragam' menggunakan gambar ilustrasi pria tentara menodongkan senjata api kepada perawat perempuan. Si perawat mengarahkan stetoskopnya ke moncong senjata api itu sambil tersipu-sipu.
Sebenarnya, ilustrasi itu berasal dari foto prewedding yang sempat ramai di jagad media. Ilustrasinya dibuat oleh Mojok.co untuk gambar artikel bertajuk "Menebak Alasan Bidan dan Perawat Seringnya Nikah sama Tentara atau Polisi" oleh Audian Laili.
Akun Twitter itu, sering mengirimkan tingkah laku para aparat, baik dari TNI maupun kepolisian. Yang kerap diperbincangkan, sering sekali laki-laki anggota aparat mengirimkan pesan sosial media kepada perempuan yang diawali "Halo, dik". Biasanya, mereka bertanya "bekerja atau masih kuliah?". Lalu jika orang yang dikirimkan pesan menjawab sudah bekerja, ditanyakan lagi apakah ia perawat atau bidan.
Tangkapan layar perbincangan seperti itu marak di akun tersebut. Tak sedikit juga bahasan mengenai aparat tentara atau polisi yang berpasangan dengan dokter, bidan, atau perawat. Di satu sisi pun, upacara pernikahan bergaya militer menjadi dambaan banyak bidan atau perawat yang diungkapkan dalam pembicaraan di media sosial.
Gagasan pasangan ideal
Sebuah kanal YouTube bernama Pak Daeng pada 2020 lalu membuat konten "Profesi Pacar Tentara". Dalam videonya, ada banyak tentara yang ditanyai apa profesi pasangan mereka, pandangan terkait pasangan, dan pasangan mereka. Beberapa dari tentara yang diwawancarai berpasangan dengan perempuan tenaga kesehatan seperti perawat atau bidan.
Menurut salah satu tentara , "Karena perawat mudah kalau sakit langsung dirawat." Ketika ditanya kenapa tidak mencari yang lain, dijawab: "Karena perawat lebih menggoda". Ada juga yang berpasangan dengan bidan karena, salah satu yang menjawab, setia.
Dengan kata lain, perawat dan bidan dianggap perempuan yang ideal karena ketelatenannya dalam merawat pasangan, bahkan keluarga jika sudah menikah. Belum lagi, dalam bertugasnya, tentara atau polisi bisa berpindah tempat dinas dalam waktu lama. Bagi para tentara, perempuan yang ideal adalah yang bisa merawat keluarga di saat mereka tidak ada.
Baca Juga: Bagaimana Charles Darwin Menjelaskan Kebohongan di Aplikasi Kencan?
Baca Juga: Alasan Kegagalan Berkencan Masa Kini: Perbedaan Pandangan Politik
Baca Juga: Kenapa Patah Hati Menyakitkan? Ternyata Bertujuan Untuk Hal Ini
Baca Juga: Eros, Dewa Cinta Tapi Sulit Mendapatkan Cinta di Mitologi Yunani
Terkait perempuan mencari pasangan tentara atau polisi, Anda bisa melihat alasannya di berbagai forum atau konten di media sosial. Kebanyakan mereka berpendapat bahwa laki-laki profesi angkatan bersenjata dapat memberikan rasa aman.
Sifat seperti ini bisa dipahami dalam perilaku evolusioner. Dalam laporan sebelumnya, laki-laki ketika mencari pasangan, cenderung menilai "kapasitas reproduksi". Sedangkan perempuan lebih suka profil pria yang punya penghasilan tinggi dan tampak sejahtera. "Itu juga menunjukkan bahwa wanita tertarik pada pengacara, petugas pemadam kebakaran, dan tentara juga," terang pengajar University of Oxford Jonny Thomson di BigThink.
Lingkungan maskulin dan feminim
Audian berpendapat bahwa profesi perawat dan bidan identik dengan lingkungan pertemanan yang kebanyakan perempuan. Anda bisa melihat di beberapa akademi keperawatan dan kebidanan, kebanyakan diisi oleh kalangan perempuan. Lingkungannya pun sangat feminim.
Sehingga, mereka juga punya keinginan adanya sosok lawan jenis dan bersifat maskulin. Memang, ada juga beberapa laki-laki yang masuk pendidikan keperawatan dan kebidanan. Namun, ketika suatu kelompok yang punya kesamaan menjadi dominan, suatu lingkungan akan menciptakan budaya dari kelompok dominan.
Hal yang sama juga terjadi pada lingkungan institusi militer dan kepolisian. Meski tak sedikit tentara dan polisi perempuan, dominasi budaya maskulin dari kalangan laki-laki membudaya. Lingkungan ini pada akhirnya mencari pasangan dari lingkungan yang berbeda.
Lambat laun, kebiasaan hubungan cinta antara dua jenis profesi ini kemudian menjadi budaya. Misal, kalangan dari institusi masing-masing yang punya posisi penting, melakukan pola yang sama. Pada akhirnya, menciptakan lingkungan yang sampai pada struktur di bawahnya.
"Sehingga, mencari pasangan dari profesi tertentu seolah menjadi sebuah kebiasaan di lingkungan kerja. Mungkin, ada sebuah achievement yang mumpuni ketika hal tersebut berhasil didapatkan," tulis Audian.
Sejarah dan budaya populer
Secara historis, angkatan bersenjata dan tenaga medis seperti perawat punya kedekatan, terutama di situasi perang. Hingga akhirnya, kedekatan ini terbawa ke dalam lingkungan masing-masing institusi. Bahkan, menjadi inspirasi dalam karya budaya populer seperti film dan sastra.
Anda akan melihat beberapa tentara yang terluka dirawat oleh para perawat di film dan novel. Biasanya tenaga medis ini adalah perempuan, dan digambarkan dengan telatennya merawat prajurit yang terluka.
Contohnya seperti di film Pearl Harbor seorang tentara bernama Danny Walker menjalin kasih dengan perawat Evelyn Johnson. Bahkan ada dalam bentuk kemasan serial drama seperti Descendants of the Sun. Drama itu menggambarkan sosok prajurit pria "idaman" dalam memperlakukan teman perempuannya yang seorang dokter.
Meski terkesan unik, hubungan romantisme dari dua jenis profesi tersebut sebenarnya bukanlah hal yang bermasalah. Sebab, masalah percintaan adalah urusan pribadi dan soal selera.
Source | : | National Geographic Indonesia,YouTube,Berbagai sumber |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR