Baca Juga: Indonesia Menghadapi Ancaman Kepunahan Burung Tertinggi di Dunia
Baca Juga: Dunia Hewan: Penemuan Spesies Baru Burung di Pulau Terisolasi
Penelitian mereka, lanjutnya, bagaimanapun telah menunjukkan bahwa populasi di kedua sisi sebenarnya mewakili dua spesies yang berbeda, sesuai dengan prediksi awal Wallace.
"Burung hitam itu sudah diketahui tunduk pada Garis Wallace, tetapi penelitian menunjukkan bahwa populasi di sekitar Sulawesi adalah spesies yang terpisah dari yang ada di Nugini," kata Marcaigh.
"Meskipun terbelah, burung olive-backed sunbird mencakup rentang yang cukup luas untuk burung sekecil itu."
Selain unik secara genetik, burung matahari Wakatobi juga memiliki bulu yang lebih gelap, memiliki suara yang lebih tinggi, dan sayap yang lebih pendek dibandingkan dengan olive-backed sunbird.
Sayapnya yang pendek mungkin berkontribusi pada keterisolasiannya di Kepulauan Wakatobi sementara olive-backed sunbird melakukan kolonisasi jarak jauh di atas laut.
"Sungguh menakjubkan bahwa masih ada spesies yang menunggu untuk ditemukan di wilayah ini, yang penting bagi biologi evolusioner sejak zaman Wallace," kata Marcaigh.
"Identifikasi burung matahari Wakatobi berfungsi untuk mengingatkan kita bahwa keanekaragaman hayati ada di mana-mana," kata David Kelly dari Trinity College Dublin.
"Burung ini tidak ditemukan di hutan hujan terpencil, tetapi di sepanjang pinggiran kota dan desa yang sibuk."
Sedimen Dasar Laut, 'Area Mati' yang Justru Penting dalam Ekosistem 'Blue Carbon'
Source | : | Sci News,Zoological Journal of the Linnean Society |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR