Masalah dengan menjadi negara adidaya dunia adalah membuat Anda menjadi target terbesar dunia. Ketika Romawi semakin besar, ancaman untuk mereka jadi semakin besar pula dan mereka harus mencurahkan semua yang mereka miliki ke dalam tentara.
Baca Juga: Lima Pelajaran yang Bisa Kita Ambil dari Sejarah Jatuhnya Romawi Kuno
Baca Juga: Apa Perbedaan antara Kehidupan Romawi Kuno dengan Yunani Kuno?
Baca Juga: Tujuh Penemuan Romawi Kuno: Inovasi yang Berguna hingga Sekarang
Itu adalah sesuatu yang juga dipelajari Amerika. Meskipun pengeluaran militer telah meroket sejak 11 September 2001, Amerika tidak aman. Saat ini, orang-orang Amerika menyalurkan 598,5 miliar dolar AS per tahun ke dalam militer mereka. Sebagai perbandingan, lebih dari sepertiga pengeluaran militer seluruh dunia dilakukan oleh AS.
Bangsa Romawi menangani tentara mereka yang terus bertambah dengan menaikkan pajak. Tapi itu tidak benar-benar membuat segalanya lebih baik. Dengan pajak besar-besaran yang membebani rakyat, pengangguran dan kemiskinan merajalela.
Orang-orang mulai melakukan kerusuhan di jalan-jalan melawan pemerintah. Bagi banyak orang Romawi, kondisi serbasulit ini membuat mereka enggan mengorbankan segalanya hanya untuk mempertahankan kehidupan yang susah dan miskin di Roma ini.
Persaingan dengan Kekuatan dari Timur
Selain bangsa Hun dan Visigoth, ada juga Parthia, kekaisaran Timur yang tidak pernah bisa dikalahkan oleh Romawi. Awalnya, orang-orang Romawi dan Parthia mencoba untuk saling menghancurkan tetapi mereka tidak dapat melakukannya.
Kedua negara itu terlalu kuat, dan itu tidak sepadan. Jadi, pada akhirnya, mereka menyerukan perjanjian damai dan setuju untuk pergi berdampingan dengan relatif damai.
Mereka memasuki hubungan yang aneh sebagai mitra dagang yang tidak saling percaya dan yang mencoba untuk mengalahkan satu sama lain dalam setiap kesepakatan, sedikit mirip seperti kondisi Amerika Serikat dan Tiongkok. Persaingan dan konflik dengan Parthia menyedot perhatian dan fokus orang-orang Romawi. Mereka jadi tak memperhatikan ancaman dari pihak lain. Mereka gagal mengantisipasi serangan bangsa Hun dan pasukan musuh lainnya.
Source | : | listverse |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR