Charles VI dari Prancis dikenang karena dua hal. Itu adalah kekalahan telaknya di Agincourt melawan Inggris dan fakta bahwa ia benar-benar gila.
Ia mengalami banyak serangan psikosis yang terdokumentasi dengan baik. “Pada tahun 1393, dia lupa namanya dan fakta bahwa dirinya adalah raja,” tambah Mitchell. Ketika istrinya datang berkunjung untuk membantu, dia juga tidak tahu siapa dia.
Baca Juga: Apakah Tentara Terakota Tiongkok Terilhami Seniman Patung Yunani Kuno?
Baca Juga: Ivan yang Mengerikan: Bagaimana Dia Bisa Menjadi Tsar Pertama Rusia?
Baca Juga: Akibat Kegilaannya, Kaisar Romawi Caligula Mati dengan Tragis
Kemudian dari tahun 1395-96, sang raja mengeklaim jika dirinya adalah Saint George. Ia mengenali para pelayan dan pejabatnya, tetapi tidak dapat mengingat istri atau anak-anaknya. Sekitar waktu yang sama, Charles berlarian di sekitar koridor kediamannya, Hotel Saint-Pol. Untuk membuatnya tetap aman dan berada di dalam, pintu masuk harus ditutup tembok.
Seakan masih belum cukup daftar kegilaannya, pada 1405, dia menolak mandi atau mengenakan pakaian bersih selama lima bulan.
Setelah kegilaan terakhir ini, catatan tentang penyakit mentalnya semakin langka. Diyakini ini bukan karena dia sembuh tetapi karena serangan kegilaannya menjadi begitu banyak sehingga orang menyerah untuk melacaknya.
Charles pun percaya jika ia terbuat dari kaca. Akibatnya, sang raja menjadi takut pecah dan tidak membiarkan siapa pun menyentuhnya. Charles akan duduk diam selama berjam-jam dan bahkan sampai menjahit batang besi ke pakaiannya untuk melindunginya.
Kaisar Romawi Caligula yang Sadis
Kaisar Caligula dari Romawi pasti termasuk dalam daftar penguasa gila mana pun. Caligula adalah seorang pemimpin yang kesadisan dan kebejatannya seakan tidak mengenal batas.
Sebagai permulaan, Caligula mencoba mengangkat kudanya, Incitatus, sebagai konsul. Dia menunjuk seorang pendeta untuk melayani kuda dan membangun kandang marmer yang menakjubkan. "Kandang itu dilengkapi dengan kursi dan sofa," ujar Mitchell.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR