Sisa-sisa fosilnya ditemukan dari lapisan yang mengacu pada Formasi Adamantina yang muncul di dekat kota Catanduva di negara bagian São Paulo, Brasil.
Spesies kedua, B. santosdoroi, dideskripsikan pada tahun 2022 dan sisa-sisa dua individu ditemukan di Formasi Adamantina yang tumbuh di dekat kota Catanduva, São Paulo , Brasil.
Baca Juga: Dunia Hewan: Kodok Neraka, Kekuatan Gigitannya Sekuat Serigala
Baca Juga: Kodok di Seluruh Dunia Mendekati Kepunahan, Terutama di Asia Tenggara
Baca Juga: Hasil Studi: Praktik Kanibalisme Kecebong Kodok Tebu di Australia
Baca Juga: Mirip Cokelat Harry Potter, Temuan Katak Spesies Baru di Papua Nugini
"Sisa-sisa itu mewakili dua individu, salah satunya memiliki serangkaian karakteristik aneh, baik kranial maupun postkranial, yang memungkinkan kami menetapkan mereka ke genus Baurubatrachus yang sudah dikenal," kata ahli paleontologi.
“Studi terperinci tentang anatomi khusus dari spesimen ini memberikan fitur osteologis baru untuk genus, seperti keberadaan foramen subtimpani, serta status karakter baru untuk sifat lain yang akan dipertimbangkan dalam studi sistematis di masa depan.”
Menurut penulisnya, Baurubatrachus santosdoroi adalah spesies kodok pertama yang diberi nama secara resmi dari Cretaceous atau zaman kapur São Paulo.
“Penemuan spesies baru dari Zaman Kapur Brasil ini membantu kami menyempurnakan pengetahuan paleontologi regional dan interaksi paleoekologi,” kata mereka.
“Ini memberikan data untuk studi masa depan tentang neobatrachian dan untuk pemahaman yang lebih baik tentang evolusi kelompok kodok ini, yang masih sangat sedikit diketahui.”
Source | : | Sci News,Ameghiniana |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR