Sementara pengaruh rekreasi berdampak rendah memprihatinkan, para peneliti menekankan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah itu memiliki efek negatif pada kelangsungan hidup spesies.
"Penelitian ini tidak mengatakan bahwa mendaki tentu saja buruk bagi satwa liar, tetapi hal itu berdampak pada ekologi spatiotemporal, atau bagaimana satwa liar menggunakan bentang alam dan kapan," kata Alissa Anderson, lulusan master WSU dan penulis pertama studi tersebut.
"Mungkin mereka tidak berada di jalur yang sama, tetapi mereka menggunakan tempat yang berbeda, dan seberapa besar pengaruhnya terhadap kemampuan spesies untuk bertahan hidup dan berkembang di suatu tempat, atau tidak? Ada banyak pertanyaan tentang bagaimana ini sebenarnya berperan dalam kelangsungan hidup populasi."
Studi ini muncul sebagian karena pandemi. Baik manusia maupun satwa liar suka menggunakan jalur, jadi para peneliti telah memasang serangkaian jebakan kamera di dekat beberapa jalur untuk mempelajari populasi lynx di Taman Nasional Gletser saat COVID-19 melanda.
Dalam upaya untuk mencegah penyebaran virus ke Reservasi Indian Blackfeet di dekatnya, bagian timur taman ditutup pada tahun 2020 dengan hanya akses minimal yang diizinkan untuk administrator dan peneliti.
Baca Juga: Menyedihkan, Gunung Everest Kini Dipenuhi Sampah Para Pendaki
Baca Juga: Wisata Taman Nasional Harusnya Fokus pada Konservasi dan Inklusif
Baca Juga: Merencanakan Perjalanan Wisata Ternyata Baik untuk Kesehatan Mental
Baca Juga: Ekspedisi Memetakan Potensi Wisata Susur Sungai di Indonesia
Ini memungkinkan Anderson, Thornton, dan rekan penulis John Waller dari Glacier National Park untuk melakukan eksperimen alami. Mereka mengambil gambar pada musim panas 2020 saat taman ditutup serta pada 2021 saat dibuka kembali.
Gletser, yang mencakup hampir 1.600 mil persegi Montana barat laut, dikunjungi lebih dari 3 juta pengunjung manusia setahun. Ini juga merupakan rumah bagi beragam hewan dengan hampir seluruh spesies mamalia yang pernah ada di wilayah ini secara historis.
Thornton mengatakan pengelola kawasan dihadapkan pada tindakan penyeimbangan antara misi konservasi dan penggunaan publik.
"Jelas penting bahwa orang bisa keluar dari sana, tapi mungkin ada level yang mulai bermasalah," katanya.
"Beberapa penelitian tambahan dapat membantu mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang itu dan membantu mengembangkan beberapa pedoman dan tujuan."
Source | : | Scientific Reports,Washington State University |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR