Namun, 16 remaja selamat dari amputasi dan 14 dapat menumbuhkan kembali bagian tubuh mereka yang hilang sepenuhnya, meskipun beberapa individu yang keempat kaki belakangnya dilepas hanya menumbuhkan kembali dua kaki pengganti.
Mungkin, selama ini yang kita ketahui hanyalah ketidakmampuan laba-laba laut dewasa untuk menumbuhkan kembali bagian tubuh yang hilang. Dan mungkin keterampilan regeneratif remaja tidak diketahui sampai sekarang, catat para peneliti di makalah.
"Kita dapat mencoba mencari tahu pada tingkat sel dan tingkat molekuler apa yang memulai regenerasi," kata Scholtz. “Ada kemungkinan bahwa itu melibatkan sel punca, atau sel yang tidak berdiferensiasi yang dapat berubah menjadi jenis sel lain,” tambahnya.
Meskipun ini adalah pertama kalinya kekuatan regeneratif laba-laba laut didokumentasikan, para ilmuwan telah mengamati versi regenerasi yang lebih ekstrem pada kelompok hewan lain.
Baca Juga: Mengenal Laba-laba 'Halloween' yang Tubuhnya Mirip dengan Labu
Baca Juga: Spesies Laba-Laba Berjaring Raksasa Bekerja Sama Menyergap Mangsa
Baca Juga: Rancang Mikrofon 'Bio-inspired', Ilmuwan Pelajari Jaring Laba-Laba
Baca Juga: Dunia Hewan: Awas, Banyak Berita Palsu tentang Laba-laba di Internet!
Pada bulan Maret 2021, para peneliti secara kebetulan menemukan bahwa siput laut fotosintesis (Elysia cf. marginata) dapat dengan sengaja memenggal kepala mereka sendiri. Lalu, menumbuhkan kembali tubuh yang sama sekali baru dari kepala mereka yang terpenggal, dengan beberapa individu melakukan trik tersebut dua kali seumur hidup mereka.
Pada September 2022, tim lain mengungkapkan bagaimana axolotl (Ambystoma mexicanum) atau salamander air yang sudah diketahui dapat meregenerasi anggota tubuh, jantung, dan sumsum tulang belakang, juga dapat meregenerasi bagian otak mereka yang rusak.
Mempelajari kemampuan regenerasi arthropoda dan hewan lain suatu hari nanti dapat mengarah pada terobosan dalam menumbuhkan kembali bagian tubuh manusia yang hilang, tulis tim dalam studi baru tersebut.
"Pada akhirnya, mungkin mekanisme yang kami deteksi pada artropoda dapat membantu perawatan medis kehilangan anggota tubuh atau kehilangan jari dan sebagainya pada manusia," kata Scholtz. "Ini selalu menjadi harapan."
Source | : | Phys.org |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR