Sementara beberapa pemburu harta karun memercayai teori konspirasi yang menyebutkan bahwa timbunan emas Hitler diletakkan di dasar Danau Toplitz di Austria yang dingin dan dalam.
Konspirasi yang menyelimuti Danau Toplitz nun indah itu bermula tatkala seorang sipil Austria bernama Ida Weisenbacher bersaksi bahwa rumahnya didatangi sekelompok Nazi. Menurutnya, ia dimintai tolong untuk menghantarkan mereka ke danau itu.
Wajar saja, kendaraan canggih yang dimiliki Nazi pun akan kesulitan untuk menerjang medan menuju Toplitz, sehingga mereka memutuskan untuk menumpang kereta kuda yang dimiliki Ida. Medan menuju Toplitz hanya bisa dilalui oleh kereta kuda saja.
Konspirasinya makin menguat ketika pasukan Nazi itu membawa sebuah kotak misteri yang sebelumnya tidak nampak dari pandangan Ida. Segera setelah dikeluarkan dari sebuah kain, kotak rahasia itu dilemparkannya ke dalam danau, tenggelam hingga ke dasarnya.
Baca Juga: Einstein Tak Mau Bekerja Untuk Nazi, Sekalipun Ia Seorang Jerman
Baca Juga: Satu-Satunya Orang Jerman yang Dihargai oleh Hitler dan Kennedy
Baca Juga: Kisah Pencicip Makanan Hitler: Setiap Suapan Bisa Jadi yang Terakhir
Baca Juga: Seorang Pendeta Telah Menyelamatkan Masa Kecil Hitler dari Kematian
Dari kesaksian Ida, konspirasi menyelimuti tentang kotak misterius itu berisi emas batangan milik Hitler dikaramkan. Nakun, banyak juga yang lainnya memercayai teori lain bahwa sekumpulan emas batangan disimpan di berbagai bank di seluruh dunia.
Teori konspirasi dan kepercayaan orang-orang atasnya juga didasari suatu fatwa yang disebutkan sejarawan tentang adanya timbunan emas milik Hitler. Ini bersumber dari temuan setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua.
Seorang pemburu harta karun pernah mengaku bahwa mereka telah menemukan 10 ton emas Nazi senilai hampir setengah miliar pound yang dicuri oleh kepala SS Heinrich Himmler pada akhir Perang Dunia II.
Hal ini selanjutnya mendorong adanya spekulasi tentang sejumlah kekayaan Hitler yang belum genap dan masih tertimbun di tempat tersembunyi lainnya. Kekayaannya akan jadi sumber konspirasi panjang dalam sejarah.
Source | : | History Defined |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR