Baca Juga: Kisah Kota Terlarang Tiongkok yang Kini Sudah Tidak Terlarang Lagi
Ironisnya, meskipun dilaksanakan oleh pamannya Dorgon, pembantaian tidak manusiawi itu terjadi di bawah masa pemerintahannya.
Akibatnya, Kaisar Shunzhi mencoba untuk meningkatkan kekuasaan dan status pejabat Han dalam pemerintahannya. Di saat yang sama, ia menunjukkan bias dan preferensi yang jelas terhadap menteri nomadennya.
Di bawah pemerintahannya, Kaisar Shunzhi mengizinkan orang-orang nomadennya menikah dengan orang-orang Han.
Ia juga mengunjungi mausoleum kaisar Ming dan berbelasungkawa kepada mereka. Akan tetapi ia juga terus mengirimkan pasukannya untuk mengalahkan pasukan yang mencoba memulihkan Dinasti Ming.
Kemakmuran di masa pemerintahan Kaisar Shunzhi
Pada akhirnya, ideologinya yang kontradiktif meredakan konflik sengit antara Han dan orang Manchu.
Kaisar Shunzhi menghentikan perilaku kejam membunuh semua penduduk kota yang ditaklukkan. Dia juga mempromosikan banyak kebijakan amnesti kepada semua pasukan Ming.
Untuk memulihkan ekonomi, sang kaisar mendorong warga sipil untuk mengeksploitasi dan mengolah lebih banyak tanah pertanian.
Ada banyak keberatan dari bangsawan Manchu yang masih menghormati hak istimewa mutlak dan kebijakan pembantaian mereka. Namun kaisar memastikan dengan tegas kebijakannya itu.
Setelah Shunzhi memperoleh kekuatan dari Dorgon, pembantaian besar-besaran akhirnya berhenti dan pertanian serta ekonomi mulai pulih.
Dia tidak diragukan lagi adalah seorang kaisar baik dan cerdas yang menangani situasi rumit dengan bijaksana.
Source | : | Britannica,China Fetching |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR