Nationalgeographic.co.id—Studi baru dari tim ilmuwan dari University of California-Davis menemukan bahwa domba dapat memberikan manfaat bagi lanskap halaman rumput perkotaan atau taman kota. Tidak hanya itu, domba juga meningkatkan kesehatan mental masyarakat.
Dijelaskan, sebanyak 25 domba berbulu yang secara musiman, selama dua tahun terakhir, meninggalkan lumbung University of California-Davis, untuk mengunyah rumput di berbagai lokasi kampus pusat.
Mereka melakukan lebih dari sekadar memotong rumput, memupuk, dan memperbaiki ekosistem. Domba juga meningkatkan kesehatan mental masyarakat. Temuan tersebut telah dijelaskan di International Journal of Environmental Research and Public Health.
Domba, empat ras Suffolk, Hampshire, Southdown, dan Dorset, pertama kali mengambil peran ini pada tahun 2021, ketika protokol penyamaran dan jarak sosial COVID-19 berjalan lancar.
Tujuannya adalah untuk menentukan apakah domba dapat bermanfaat bagi lanskap halaman rumput perkotaan dan berdampak bagi pemiliknya. Program ini berkembang dan mengeksplorasi manfaat tambahan yang diberikan domba.
"Ini dimulai sebagai percobaan untuk menguji kemampuan mereka memotong [rumput], dan kami sekarang telah menerbitkan penelitian tentang bagaimana mereka membuat orang merasa damai," kata Haven Kiers, penulis utama studi.
Kiers adalah direktur proyek sheep mowers project atau mesin pemotong domba dan asisten profesor dari arsitektur lanskap di Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian dan Lingkungan.
Penelitian pengelolaan lanskap mencakup kesehatan mental dan terapi alam. "Saya tidak percaya ini penelitian; ini sangat menyenangkan," kata Kiers.
Penelitian ini memiliki relevansi yang penting, terutama pada saat, secara nasional sejak 1980-an, siswa dari segala usia menyatakan bahwa mereka bergumul dengan stres dan kesehatan mental dan fisik mereka.
Kiers, rekan penulis, dan peneliti mensurvei sekitar 200 siswa, staf, fakultas, dan anggota masyarakat tentang pengalaman mereka berjalan-jalan, atau bahkan nongkrong di kursi Adirondack sambil belajar, membuat sketsa, dan melukis cat air di antara domba.
"Kami menemukan bahwa ada kemungkinan yang jauh lebih rendah dari perasaan 'sangat stres' atau 'stres' saat ini di antara kelompok yang menggembala domba bila dibandingkan dengan kelompok yang tidak," katanya tentang penelitian tersebut, yang diteliti selama empat tahun.
Source | : | University of California - Davis |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR