Odin sering digambarkan hanya dengan satu mata, karena menurut legenda, dia mencungkil mata lainnya untuk mendapatkan ilmu yang tiada tara. Dia juga merupakan bentuk Norse dari dewa Jermanik Wotan dan dewa Anglo-Saxon Woden, meskipun keduanya tampaknya memiliki dua mata.
Imer mengatakan prasasti rahasia itu tampaknya lebih lapuk daripada liontin lainnya, mungkin karena itu adalah prasasti suci yang disentuh untuk "mendapatkan kekuatan".
Baca Juga: Menyingkap Para Viking yang Kurang Dikenal Tapi Sangat Penting
Baca Juga: Thor, Dewa Petir Mitologi Nordik Kekuatannya Sering Disetarakan Zeus
Baca Juga: Menyibak Kepercayaan Kuno Bangsa Nordik yang Bangkit Kembali
“Saat itu agama lebih terintegrasi ke dalam kehidupan sehari-hari,” katanya. "Pemimpin masyarakat bertanggung jawab atas kegiatan pemujaan dan melakukan ritual untuk menjaga hubungan baik dengan para dewa."
Sulit untuk menafsirkan rune kecil, bagaimanapun, karena kata-kata saling bertemu tanpa spasi dan karena nama "Odin" dieja sebagai "Wodnas" dan bukan dalam bentuk biasa "Wodinas" mungkin karena ditulis dalam awal bentuk Norse yang disebut Proto-Norse, kata Imer.
Para arkeolog berpendapat bahwa bangsa Norse adalah keturunan dari bangsa Jermanik Utara yang bermigrasi ke Denmark dan negara-negara Skandinavia lainnya dari sekitar abad keempat hingga abad pertama SM.
Setelah abad kedelapan M, para pelaut di antara mereka menjadi terkenal sebagai perampok Viking di Eropa, mereka mendirikan koloni di beberapa bagian Inggris, Prancis, Islandia, dan Greenland untuk sementara waktu.
Beberapa Viking bahkan berhasil mencapai Kepulauan Faroe dan New foundland di tempat yang sekarang menjadi Kanada.
Timbunan Vindelev, bagaimanapun, berasal dari zaman "proto-Viking" sebelum Norse dikenal (dan ditakuti) sebagai Viking.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR