Penemuan kertas sangat membantu penyebaran literatur dan melek huruf, membuat buku lebih mudah digunakan dan lebih murah.
Para sarjana di akademi kekaisaran diberikan ribuan lembar kertas setiap bulan oleh pemerintah. Selanjutnya, kombinasi kuas, tinta, dan kertas menghasilkan lukisan dan kaligrafi. Keduanya adalah bidang seni terpenting di Tiongkok selama dua milenium.
Dengan ditemukannya mesin cetak blok, permintaan kertas meroket, terutama dari para cendekiawan dan kuil Buddha.
Pada abad ke-10 Masehi, ketika ada kebangkitan Neo-Konfusianisme, pencetakan klasik Konfusianisme berkembang pesat. Dengan ditemukannya mesin cetak yang dapat dipindahkan, kertas harus lebih tebal untuk menahan balok-balok logam berat.
Kertas sangat dihargai di Tiongkok kuno sehingga digunakan untuk membayar upeti dan pajak selama dinasti Tang (618-907 Masehi). Dinasti Tang juga memberlakukan kode warna pada penggunaan kertas. Kertas putih disediakan untuk dokumen resmi, kuning untuk keperluan pemerintah, dan biru untuk komunikasi dengan kuil Tao.
Baca Juga: Raja Si Zhu dari Dinasti Xia, Penemu Baju Besi di Kekaisaran Tiongkok
Baca Juga: Kisah Looty, Anjing Ratu Victoria Hasil Jarahan dari Kaisar Tiongkok
Baca Juga: Wanli, Kaisar Dinasti Ming Terlama Pilih Tinggalkan Pemerintahannya
Baca Juga: Cara Nyeleneh para Harem Kekaisaran Tiongkok Menurunkan Berat Badan
Selain digunakan untuk menulis dan buku, kertas digunakan untuk membuat peta topografi dan militer sejak Dinasti Han. Kegunaan lain dari kertas termasuk sebagai pembungkus barang-barang halus seperti obat-obatan dan teh.
Bahkan kertas bisa digunakan untuk membuat topi, baju zirah, jendela, layar kertas, seprai, gorden, pakaian, dan, akhirnya, uang.
Orang Tionghoa awalnya merahasiakan keterampilan pembuatan kertas ini, sama seperti produksi sutra. Namun rahasia tersebut tidak bisa tersimpan untuk selamanya. Dunia luar, atau setidaknya dunia di sebelah barat Tiongkok, memperoleh pengetahuan tentang pembuatan kertas pada abad ke-8 Masehi.
Rahasia terbongkar ketika sekelompok pembuat kertas ditawan oleh orang Arab setelah Pertempuran Talas. Segera Bagdad menjadi produsen utama kertas, diikuti oleh Eropa di Abad Pertengahan. Pada akhirnya, Kekaisaran Tiongkok bukan lagi satu-satunya pembuat kertas berkualitas tinggi.
Membedah Target Ambisius Mozambik Memaksimalkan Potensi 'Blue Carbon' Pesisirnya
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR